BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kualitas pembinaan atlet yang salah satunya dengan menggelar beberapa even kejuaraan. Selain berencana menggelar West Java Basketball League di kategori 5×5, Perbasi Jabar pun akan menggelar kompetisi di kategori bola basket 3×3.
Ketua Umum Pengprov Perbasi Jabar, Epriyanto mengatakan, antusias daerah dalam pembinaan olahraga bola basket 3×3 sangat bagus. Hal ini terlihat dari gelaran Pra Event Porprov XIV Jabar ‘3×3 Basketball Competition’ yang baru usai digelar di GOR Laga Tangkas, komplek SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (5/6/2022) lalu.
“Kedepan, kita akan menggelar juga agenda turnamen untuk bola basket 3×3 setelah sebelumnya kita rencanakan West Java Basketball League di kategori 5×5,” kata Epriyanto saat ditemui di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (8/6/2022).
Selain menjadi olahraga prestasi dan sudah masuk dalam kategori cabang olahraga olympic, kata Epriyanto, bola basket 3×3 pun masuk sebagai salah satu olahraga wisata atau sport tourism. Selain bisa digelar dimanapun karena tidak memerlukan area yang luas, bola basket 3×3 ini pun mampu menghibur masyarakat dan mendatangkan orang untuk menonton.
“Kita sudah bicarakan ini dengan jajaran pengurus Perbasi Jabar dan yang menjadi kendala saat ini karena kita belum punya perangkat pertandingan yang moveable. Semoga saja di kepengurusan Perbasi Jabar saat ini, kita bisa punya perangkat untuk 3×3 dan menjadi warisan serta set bagi kepengurusan mendatang,” kata dia.
BACA JUGA: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Cimuntur Ciamis
Dengan keberadaan perangkat untuk pertandingan bola basket 3×3, olahraga ini tidak hanya masuk menjadi kategori prestasi tapi juga menjadi daya tarik wisata. Salah satunya kita berencana menggelar turnamen 3×3 di Pangandaran jika perangkat pertandingan yang bisa bongkar pasang sudah kita miliki.
“Selain untuk menjaring atlet-atlet bola basket 3×3 dari semua kota dan kabupaten, tapi juga bisa menarik penonton dengan laga eksebisi 3×3. Sehingga olahraga ini bisa makin populer di Indonesia khususnya Jabar, tidak hanya di Amerika Serikat,” Epriyanto menegaskan.
Sekretaris Umum Pengprov Perbasi Jabar, Iwan Kurniawan menambahkan, sebelumnya pertandingan olahraga bola basket 3×3 ini hanya sebagai laga hiburan. Namun saat ini, olahraga ini sudah masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
“Dulu kan namanya streetball, lebih ke hiburan atau entertainment. Ini akan tetap kami libatkan tapi bukan yang utama. Karena untuk bisa menjadi atlet di olahraga 3×3 ini harus terdaftar di setiap pengcab Perbasi kota kabupaten dan juga memiliki akun di FIBA 3×3,” kata Iwan.
Sebagai cabang olahraga olympic, lanjut dia, maka ketentuan dan aturan pun mengikat dalam pelaksanaan pertandingan bola basket 3×3. Salah satunya terkait perangkat dan peralatan pertandingan yang harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FIBA.
“Untuk lapangan, itu ada standarisasi khusus sesuai dengan ketentuan FIBA 3×3 dan harganya juga cukup lumayan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Sedangkan untuk atletnya harus terdaftar di FIBA 3×3 sehingga saat mereka mengikuti even yang terdaftar di FIBA akan mendapatkan poin untuk nantinya diakumulasikan. Termasuk untuk kejuaraan, FIBA 3×3 sendiri sudah menyiapkan skema dan sistem pertandingan yang disesuaikan dengan jumlah peserta,” Iwan menerangkan.
(Ageng)