spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Forkob Minta Bupati Tasikmalaya Buka Keran Komunikasi

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dewan Pembina Forum Komunikasi Organisasi Bersatu (Forkob) Kabupaten Tasikmalaya, Septyan Hadinata menegaskan, Forkob hadir untuk menjawab berbagai tudingan bahwa selama ini, Ormas atau LSM sebagai sumber konflik.

    Menurutnya, Forkob lahir untuk menjadi sumber kebaikan bukan keonaran. Forkob juga lahir bukan untuk menjadi alat kepentingan politik termasuk kepentingan bupati saat ini.

    “Forkob berangkat dari sebuah kesadaran akan kewajiban moral untuk memajukan kabupaten ini demi kemaslahatan umat,” tutur Septyan, dalam kegiatan deklarasi Forkob di lapangan upacara Setda Kabupaten Tasikmalaya, Jalan Raya  Bojongkoneng, Singaparna, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022).

    BACA JUGA: Untuk Tasikmalaya Kondusif, Forkob Gaet Petinggi TNI Polri

    Untuk memuluskan niat bersama ini lanjut dia, pihaknya meminta Bupati membuka ruang-ruang komunikasi termasuk kepada seluruh jajaran OPD.

    Sehingga, lanjut Septyan, Forkob bisa memberikan masukan-masukan tentang apa yang harus pemerintah lakukan demi kemajuan rakyatnya.

    “Kepada Bupati, tolong buka ruang-ruang bagi kami untuk berdiskusi,” ujarnya.

    Sementara itu, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengaku bangga dan mengapresiasi kehadiran Forkob di Kabupaten Tasikmalaya. Apalagi di dalamnya ada Dandim dan Kapolres sebagai Dewan Kehormatan.

    “Ini luar biasa, dimana sejumlah Ormas dan LSM bersatu dan berdaulat untuk mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya kondusif. Saya kira ini kali pertama ada di Indonesia,” kata Ade.

    Dia menyebutkan, pada situasi yang kondusif, penyelenggaraan pemerintahan daerah akan lebih baik, transparan, akuntabel serta masyarakat dapat lebih meraskan manfaatnya.

    Kabupaten Tasikmalaya Kondusif Tanggung Jawab Siapa?

    Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto

    Agar kondusif, kata Ade, tentu saja bukan hanya  tanggung jawan TNI dan Polri, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk Ormas dan LSM.

    “Maka itulah alasan pentingnya bersatu dengan pemikiran yang sama untuk mewujudkan situasi yang aman, damai dan nyaman. Kabupaten kondusif, masyarakatnya sejahtera,” ujar dia.

    Bersatu lanjut Ade, bukan berarti harus menanggalkan baju masing-masing. Biarkan itu berbeda, sebab berbeda itu sejatinya modal bersatu. Artinya bersatu itu karena beda.

    “Bung Karno pernah mengatakan, biarlah Indonesia ini adalah taman bunga. Dimana beraneka ragam bunga tumbuh, karena disitulah sesungguhnya keindahan,” tutur dia.

    Ade Sugianto menegaskan, sinergi harus tercipta dalam rangka mewujudkan situasi kondusif termasuk dalam penyelenggaraan pemerintah.

    Maka terang dia, pihaknya membuka ruang komunikasi selebar-lebarnya bagi Forkob, untuk bagaimana menyusun penyelenggaraan pemerintah, menciptakan kebijakan publik dan mengawal program-program pemerintah menyelamatkan setiap rupiah hak rakyat.

    “Rekan-rekan Ormas bisa memanfaatkan ruang itu untuk mengapresiasikan dirinya, memperjuangkan tujuannya untuk sebesar-besarnya kemaslahatan umat,” kata dia.

    BACA JUGA: Dukung Pendidikan Indonesia, Gita Wirjawan Jadi Patron Solve Education!

    Bupati juga mengaku tidak anti kritik terhadap penyelenggaraan pemerintahannya dan penyelenggaraan pembangunan. Karena kritik niscaya perlu untuk perbaikan dan demi kemajuan bersama.

    “Kita butuh kritik yang solutif. Bukan kritk si A salah, si B kurang dan seterusnya. Cara seperti itu semua orang bisa. Yang baik adalah bagaimana memberi solusi untuk kemajuan. Maka mari berkomunikasi,” ucapnya.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img