Jumat 13 Desember 2024

PDIP Angkat Kopi Juara Tasikmalaya Di Festival Kopi Tanah Air

Tasikmalaya,FOKUSJabar.id: DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya menampilkan puluhan produk kopi asli daerah, dalam acara Festival Kopi Tanah Air di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (27/5/2022) siang.

Gebyar Festival Kopi Tanah Air yang dipusatkan di parkir timur selatan Senayan itu, diikuti secara virtual oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, dengan memajang puluhan kemasan kopi produksi petani lokal, salah satunya kopi Cekos jenis robusta asal Kecamatan Salopa.

Bahkan dalam kegiatan tersebut, DPC partai berlambang kepala banteng moncong putih itu juga menghadirkan Ketua Komunitas Petani Kopi Salopa, dengan merek Kopi Cekos yang pernah menjadi juara kopi pavorit di Negeri Thailand beberapa bulan lalu.

BACA JUGA: Buya Syafii Meninggal, Islam dan Indonesia Berduka

“Hari ini kami turut berpartisipasi dalam kegiatan festival kopi secara daring. Kami angkat seluruh komoditas kopi lokal jenis arabika maupun robusta dari beberapa komunitas masyarakat petani Kabupaten Tasikmalaya maupun kader partai yang sudah lama menanam kopi,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripudin.

Selain kopi Cigalontang yang sudah dikenal banyak orang di nusantara, Aef menyebut juga kopi Galunggung, Karahabodas, Salopa, Cibalong, Jatiwaras dan kopi dari beberapa kecamatan lainnya.

“Hampir di seluruh kecamatan di kabupaten ini, memiliki kopi khas sendiri dan dengan cita rasa tersendiri. Maka ada keunikan dari segi penamaannya sesuai nama tempat dimana kopi tersebut ditanam. Festival inilah kami jadikan momentum untuk mengangkat kopi lokal dengan merek paten Kopi Java Sukapura kepada seluruh penghuni negeri,” tutur Aef.

Menurut dia, festival kopi merupakan rangkaian kegiatan HUT PDI Perjuangan ke-49 yang akan digelar di Senayan selama tiga hari dengan tema kebangkitan nasionalisme Indonesia.

“Kegiatan dipusatkan di Jakarta, diikuti oleh lima kementrian dan 29 provinsi termasuk Jabar. Masing-masing provinsi mengangkat potensi kopi terbaiknya salah satunya kopi asal Kabupaten Tasikmalaya,” ujar dia.

Aef menyebut, kebutuhan kopi di Indonesia mengalami trend meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup terutama kalangan muda yang semakin membudaya dengan menikmati secangkir kopi asli tanah air.

Demikian pula lanjut dia, trend permintaan luar negeri terhadap kopi Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Terutama kopi dari Pulau Jawa yang telah masuk dalam kelas kopi terbaik dunia.

Kebutuhan Kopi Dunia Hingga 8,2 Juta Ton

“Seperti disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jabar, Ono Surono selaku Ketua Panitia Festival Kopi Tanah Air, kebutuhan kopi dunia saat ini mencapai 8,2 juta ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru mampu menghasilkan 750 ribu ton per tahun dan  59 persennya untuk ekspor,” kata Aef.

Artinya terang dia, sektor kopi ini sangat prospektif karena pangsa pasar terbuka begitu besar. Maka  kebangkitan kopi hari ini akan mendongkrak ekonomi ke depan, terutama para petani kopi.

“Perputaran uang dari hasil penjualan kopi di Indonesia ini mencapai Rp 4,8 trilyun per tahun. Jadi anak-anak muda yang kini banyak nongkrong di kedai-kedai kopi ini jelas berjasa,” ucap Aef.

BACA JUGA: Peserta Piala Gubernur Jabar 2022 Cabor Esport Membludak, Ini Kata ESI Jabar

Dia menambahkan, dalam festival kopi ini diwarnai berbagai perlombaan, di antaranya adalah pameran kopi, lomba barista, pasar lelang biji kopi, mini museum kopi dan kegiatan lainnya.

“Rangkaian HUT PDI Perjuangan ini akan berakhir pada 31 Mei. Memasuki Juni 2022  kami akan menggelar berbagai kegiatan sebulan penuh selama bulan juni sebagai bulan Bung Karno. Diawali dengan peringatan Hari Lahir Pancasila,” katanya.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img