JAKARTA,FOKUSJabar.id: Pergerakan nilai aset kripto beberapa pekan ini lesu. CEO Nobi Lawrence Samantha menyebut salah satu penyebabnya adalah situasi perang dan kondisi perekonomian global. Demikian disampaikan Samanta, Selasa (17/5/2022).
Beberapa waktu terakhir penurunan nilai kripto yang banyak disoroti adalah Terra Luna dan stablevoin TerraUSD (UST).
“Dulu banyak yang bilang kondisi perang tak berpengaruh pada nilai aset kripto. Ternyata ini buktinya, kalau market global turun kripto berdampak,” kata Samanta saat diskusi yang ditayangkan di Youtube bersama Pandu Sjarir. Senin (16/5) kemarin.
BACA JUGA: AS kekang Kripto, Elon Musk Buka Suara
Pernyataan serupa disampaikan CEO Binace Changpeng Zhao (CZ) seperti dilansir dari Liputan6.com. Dia tercatat sebagai orang terkaya di industri kripto dengan kekayaan mencapai USD65 Milyar pada Maret lalu. Melansir Forbes, saat ini kekayaannya berkurang menjadi USD17,4 milyar.
Tapi CZ tidak sendiri, pendiri pertukaran kripto di perdagangkan secara publik Coinbase, Brian Armstrong dan Fred Ehrsam kehilangan lebih dari setengah kekayaan mereka.
BACA JUGA: Fatwa MUI: Uang Kripto Haram!
Amstrong kini memiliki kekayaan USD 2,8 miliar atau sekitar Rp.41,04 triliun pada asumsi kurs Rp14.658 per dolar AS setelah ada penurunan nilai aset kripto. Pada 11 Maret 2022, kekayaan Amstrong sebesar USD6,6 milyar atau sekitar Rp96,74 trilyun.
Forbes juga menyatakan bahwa Ehrsam yang meninggalkan perusahaan pada 2017, telah turun dari tahtanya sebagai milyarder. Dia memperkirakan kekayaan bersih Ehrsam sebesar USD986 juta atau sekitar Rp.14,56 juta.
Selain itu Saham Coinbase ditutup pada level USD67,87 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Hal itu karena pergerakannya turun 57 persen sejak 11 Maret dan turun persen dari level tinggi sepanjang masa di USD 343 November 2021.
(Budiana Martin/LIN)