spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berkontribusi Sebesar Rp 5 M Untuk Negera

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Meski belum beroperasi, proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung KCJB sudah memberi dampak positif pada perekonomian negara. Hingga Maret 2022, proyek KCJB sudah berkontribusi sebesar Rp 5,83 triliun pada penerimaan negara. Angka ini bertambah dari laporan sebelumnya yang mencapai Rp 5,34 triliun.

    “Kami dari PT KCIC dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini bersyukur karena KCJB bisa memberi dampak positif bagi perekonomian Tanah Air meskipun KCJB belum beroperasi,” kata Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.

    Dwiyana memaparkan, angka Rp 5,83 triliun yang disetorkan ke negara terdiri dari setoran wajib pajak sebesar Rp 4,21 triliun dan pembayaran penggantian biaya PBB Rumija sebesar Rp 16,9 miliar. Kemudian pembayaran sewa BMN hingga Rp 1,16 triliun, serta pembayaran sewa BMN (Barang Milik Negara) untuk lahan Rumija Tol di trase KCJB sebesar Rp 4,368 miliar yang termasuk pendapatan negara bukan pajak.

    BACA JUGA: Kejar Target, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Dilengkapi Teknolgi Mutakhir

    Tak hanya itu, Dwiyana mengatakan pemasukan negara dalam proyek KCJB yang sudah terjadi juga terdapat pada aktivitas local purchase. Hal ini dapat dilihat dari pre-assessment tahun 2018-2019 yang dilakukan oleh Sucofindo sebagai Assessor. Tercatat, aktivitas local purchase pada pre-assessment tersebut mencapai 69,70% dari seluruh total belanja pengadaan yang dilakukan dalam proyek KCJB.

    “Pendapatan negara dari KCJB tentu bukan hanya bersumber dari item-item yang tadi disebutkan. Kami punya data dari Sucofindo kalau kontribusi KCJB untuk Indonesia juga terdapat pada aktivitas local purchase Kami. Hampir 70% aktivitas purchasing untuk kebutuhan KCJB bersumber dari dalam negeri,” kata dia, dalam rilis yang diterima, Jumat (14/5/2022).

    Dengan didominasi pembelian produk dalam negeri, kehadiran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung turut membantu dalam perkembangan ekonomi dalam negeri. Proyek KCJB mendorong perputaran uang yang berdampak baik pada ekonomi masyarakat. 

    Selain itu, Proyek KCJB juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi warga terdampak lewat realisasi pengadaan lahan seluas 6,343,716 meter persegi yang biaya ganti rugi dibayarkan langsung pada warga dan pihak terkait dengan harga yang sesuai undang-undang terkait. Belum lagi, serapan tenaga lokal untuk proyek KCJB yang mencapai 13.477 orang.

    “Kami juga bersyukur kalau KCJB punya dampak positif lainnya untuk perekonomian negara dan kami berharap kedepannya kontribusi yang kami berikan pada masyarakat dan negara bisa lebih baik,” ujarnya.

    BACA JUGA: DPRD Jabar Usulkan Kereta Cepat Tersambung ke Kertajati

    Ke depannya, Dwiyana mengatakan kalau KCJB akan terus berupaya mengembangkan potensi perekonomian pasca KCJB beroperasi selain dari pembelian tiket perjalanan. Diantaranya lewat pengembangan kawasan stasiun, serta pengembangan wilayah di dekat stasiun dan sepanjang trase KCJB.

    “Nantinya kan KCJB bukan hanya alat transportasi, melainkan sebagai sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi lewat adanya pengembangan wilayah di sekitar, terutama yang bersisian dengan stasiun,” kata dia.

    Berita Terbaru

    spot_img