AFGHANISTAN,FOKUSJabar.id: Belasan perempuan Afghanistan melakukan aksi demo menentang peraturan baru Taliban yang mewajibkan seluruh perempuan mengenakan penutup wajah atau burqa ketika di tempat umum.
Para perempuan yang melakukan aksi demo di Kabul, Afghanistan itu menganggap telah membatasi kebebasan memilih bagi para perempuan di Afghanistan.
Channel News Asia, Rabu (11/5/2022), memberitakan para pendemo berteriak meminta keadilan.
“Keadilan, keadilan. Burqa bukan hijab kami!” teriak seorang perempuan.
BACA JUGA: Kartel Narkoba Bentrok di Penjara Ekuador, 41 Napi Tewas
Namun, unjuk rasa ini langsung dihentikan oleh pasukan Taliban. Mereka juga menghalangi para wartawan yang meliput demo tersebut.
Melansir IDN, Pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada mengeluarkan mandat pada pekan lalu yang mengharuskan perempuan tertutup sepenuhnya dan memakai burqa.
Dia juga memerintahkan pihak berwenang untuk memecat pegawai pemerintahan perempuan jika tidak menaati peraturan tersebut.
Tak hanya itu, pegawai laki-laki juga akan diskors jika istri dan anak perempuan mereka tidak mematuhi pemakaian burqa ini.
Sejauh ini, hanya Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban dan Iran yang benar-benar mewajibkan perempuan untuk menutup wajah mereka.
Iran menetapkan wajib memakai hijab sejak 1979 walau tak seketat apa yang dilakukan Taliban.
Pemerintah Iran mempersilahkan para wanita untuk menunjukkan wajah mereka di hadapan publik. Walau begitu, sebagian perempuan di sana dikabarkan menentang kebijakan tersebut yang memicu diskriminasi gender di sana.
Di Arab Saudi, perempuan tidak harus mengenakan gaun abaya tradisional dan jilbab kata Pangeran Mohammed bin Salman pada 2018 lalu, dilansir The New Arab. Walau begitu, memang sudah menjadi tradisi dan kesadaran perempuan di sana untuk menggunakan hijab.
Di sisi lain, beberapa negara malah melarang penggunaan hijab di tempat umum dengan berbagai alasan.
Prancis dan India (sebagian provinsi) merupakan negara yang tak memperkenankan para wanita untuk menutup kepalanya yang merupakan simbol dari islamophobia.
(Agung)