spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    AMJM Jabar Turun ke Jalan Tolak Pemilu Ditunda

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Aliansi Mahasiswa Jabar Menggugat (AMJM) menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung Jabar Senin (11/4/2022). Mahasiswa dari berbagai universitas itu membawa spanduk ‘Lawan Begal Demokrasi’ menyuarakan tuntutan.

    Juru bicara (Jubir) AMJM Agung Andrian mengatakan, pihaknya meminta pemerintah menuntaskan segala permasalahan yang saat ini terjadi di Indonesia.

    “Wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan periodisasi presiden sangat jelas melanggar amanah konstutusi yang terkandung dalam amandemen 1 Pasal 7 UUD 1945,” kata Agung di lokasi.

    Menurutnya, argumen penundaan Pemilu dengan dalih menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, kepuasan kinerja, dan aspirasi segelintir pelaku ekonomi dianggap tidak masuk akal.

    “Bahkan dalam banyak hal Pemilu justru menghidupkan kembali denyut ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika penundaan Pemilu ini sampai dibahas di meja DPR RI dan MPR RI untuk diubah, maka kami pastikan bahwa demokrasi Indonesia dibegal oleh oligarki,” kata dia.

    BACA JUGA: Unjukrasa Mahasiswa di Ciamis Ricuh

    Begitupun dengan kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan pajak PPN 11 persen. Kenaikan ini menyebabkan merangkaknya harga-harga bahan pokok serta jenis barang dan jasa lainnya. Kelangkaan minyak goreng curah juga turut dibahas AMJM dalam tuntutannya.

    “Negara harus mampu memantau tata niaga distrubusi barang dan jasa di seluruh Indonesia. Kami tidak lagi kemudian disuguhkan dengan kongalikong para cukong yang berselingkuh dengan kepolisian dan perangkat Kementerian Perdagangan,” kata Agung.

    Atas kondisi tersebutlah mahasiswa turun ke jalan membawa tuntutan dan menolak penundaan pemilu dan perpanjangan tiga periode masa jabatan Presiden Jokowi.

    Tuntutan lainnya adalah turunkan kenaikan harga PPN dan BBM, mendesak Kapolri agar setiap anggota polisi tidak bertindak represif dalam pengendalian massa serta mengadili petugas kepolisian yang bertindak melanggar HAM.

    “Perbaiki segera tata niaga produk barang dan jasa di Indonesia sampai pasar dan harganya seimbang sesuai dengan kemampuan rakyat. Tegakkan reformasi agraria sejati dengan distribusi lahan, dan berikan hak pendidikan untuk mahasiswa belajar tatap muka,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img