BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak. PTPN VIII sendiri merupakan salah satu anak perusahaan BUMN Holding Perkebunan yang berada di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Perusahaan ini mengelola beberapa komoditi, salah satunya yaitu Komoditi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) yang tersebar di Lebak, Pandeglang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat dan Subang dengan luas areal sebesar 19.288,97 Ha.
BACA JUGA: Slot Wakil Wali Kota Bandung Belum Jelas, PKS Rugi Besar
Seperti diketahui, Harga minyak sawit mentahan atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan di awal triwulan tahun 2022 ini.
Kenaikanharga CPO ini dipengaruhi oleh kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) yang mengalami peningkatan 30% dimana eksportir bisa mengekspor CPO setelah kuota domestic sebanyak 30% telah dilaksanakan.
Disisi lain ,perang antara Ukraina dan Rusia juga berdampak pada kenaikan harga CPO lantaran negara tersebut adalah sebagai negara pemasok minyak biji bunga matahari menjadi terkendala, sehingga berpengaruh pada naiknya permintaan CPO dari India.
Kebijakanbiodiesel 30% atau B30 juga mendapatkan insentif dari dana BPDPKS yang berakibat peningkatan permintaan CPO dari dalam negeri.
“Kekeringan di wilayah Amerika Utara mengakibatkan produksi rape seed mengalami penurunan hingga permintaan CPO mengalami kenaikan juga di factor lain yaitu naiknya harga pupuk hingga mengakibatkan petani mengalami kendala dalam memperoleh pupuk dan mempengaruhi turunnya produksi TBS,” kata Bambang Saeful Hayat, Kepala Sub Bagian Logistik dan Pemasaran.
Kepala Sub Bagian Kelapa Sawit Jimmy Permana mengatakan, Hal itu yang membuat pihaknya fokus untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
“Untuk peningkatan produksi dari tahun 2020 ke 2021 karena kita sedang menjalankan beberapa program diantaranya perbaikan infrastruktur kebun, restrukturisasi hanca panen, minimalisir TBs restan,” kata jimmy.
“Dengan adanya program ini diharapkan agar produksi dapat mengalami peningkatan dan dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri,” kata dia.
(Agung)