BANJAR,FOKUSJabar.id: Kesenian Manuk Janur merupakan salah satu karya seni budaya asal Desa Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar Jawa Barat (Jabar).
Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan mengatakan, Manuk Janur merupakan replika burung Dadali dan identik dengan lambang negara Indonesia (Burung Garuda).
Menurutnya, kesenian ini memiliki makna filosofis yang tinggi diambil dari pohon kelapa.
“Pohon kelapa banyak manfaatnya. Mulai dari akar, buah sampai dengan daunnya,” katanya.
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit Meroket
Artinya, kesenian ini sebagai pengingat agar hidup dapat bermanfaat bagi sesama. Sementara Janurnya merupakan sebuah lambang kebahagiaan bagi masyarakat.
“Manuk Janur adalah jelmaan dari Burung Garuda. Itulah sebabnya masyarakat di sini biasanya menjalankannya sebagai ritual untuk hajatan (khitanan atau pernikahan) yang telah membudaya,” imbuhnya.
Saat pentas digotong oleh 4 orang dan diarak masyarakat dengan tradisi menyerahkan sesajen hasil Bumi para petani.
Seiring dengan dikenalnya Manuk Janur sebagai warisan budaya leluhur Desa Cibeureum, maka tradisi ini mulai ditampilkan dalam setiap helaran Kota.
“Kesenian ini kerap tampil dalam suatu kegiatan seperti peringatan Hari Jadi Kota Banjar dan event-event lainnya,” kata dia.
Kesenian ini juga pernah meraih juara 1 dalam ajang seni dan budaya tingkat nasional sebagai delegasi Provinsi Jawa Barat (tahun 2017).
Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih mengatakan, Manuk Janur harusnya menjadi ikon Kota Banjar karena telah memberikan kontribusi dan juga mempertahankan budaya lokal.
“Seni budaya ini harus dipertahankan dan ditingkatkan serta dipercantik agar anak-anak penerus kita tertarik terhadap budayanya sendiri,” pesan Wali Kota.
Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana berharap, seni budaya Manuk Janur jangan hanya menjadi cerita saja sebagai sang Juara. Tetapi harus dikenalkan sebagai ikon Kota Banjar.
BACA JUGA: Kelelahan Antre BPNT, Lansia di Ciamis Pingsan
“Kita harus bangga karena Manuk Janur mewakili Kota Banjar di tingkat Nasional,” tuturnya.
Dia juga mempunyai harapan agar pagelaran event di Kota Banjar selalu menampilkan seni dan budaya daerah.
“Mari kita angkat potensi daerah yang sudah diakui di tingkat Nasional ini,” katanya.
Menurutnya, selain Manuk Janur, ada juga kesenian Jurig Sarengseng yang berhasil menjadi juara 2 di Provinsi Jabar.
“Ini harus kita kembangkan dan kita promosikan sebagai asset Kota Banjar yang perlu dilestarikan,” kata Nana.
Begitupun bagi para pelaku UMKM bisa memproduksi asbak, gantungan kunci dan yang lainnya dari replika Manuk Janur.
(Budiana/Bambang)