spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Desa Selawangi Tasikmalaya Punya Pasar Buhun

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Minggu (27/2/2022), tak jauh dari kantor Desa Selawangi, Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), warga Desa setempat berbondong-bondong mengunjungi puluhan saung bambu yang berjejer di sepanjang jalan desa di antara hamparan sawah dan bentangan selokan.

    Selain untuk memanjakan penglihatan dan memilih berswafoto di antara jongko berornamenkan hiasan bambu asli dari para petani Desa Selawangi itu, warga pun antusias untuk membeli  jajanan varian makanan tempo dulu yang jarang ditemukan di era digital seperti sekarang ini.

    Namanya Pasar Buhun, makanan khas Sunda jaman dulu yang dibuat warga setempat itu, telah menyedot perhatian sejumlah kalangan.

    BACA JUGA: Rakornas IV Kahmi jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi

    Bahkan Camat Leuwisari beserta jajaran Muspika dan rengrengan pejabat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, MUI desa dan kecamatan, sejumlah seniman dan budayawan serta penggerak pariwisata dari Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (Genppari) dan Pokdarwis Sariwangi, hadir di Pasar Buhun.

    Pasar buhun
    Pengunjung pasar buhun Desa Selawangi berbondong-bondong mengunjungi saung/jongko bambu yang menjajakan makanan buhun khas Sunda

    Dari pantauan Fokusjabar, sebelumnya Camat Sariwangi E. Koswara membuka Pasar Buhun dengan melakukan gunting pita diikuti dengan gema Salawat Nabi yang diikuti para pengunjung Pasar Buhun.

    Di Pasar Buhun ini, banyak hal unik yang dipastikan akan menarik perhatian antara lain dengan banyaknya varian makanan khas Sunda buhun hasil kreasi warga seperti awug, guik, ganyol dan sejumlah jenis makanan lainnya.

    Disamping itu, beberapa suvenir unik dan  keberadaan spot selfie dengan ornamen bambu, kian memanjakan warga yang datang ke lokasi.

    Kepala Desa Selawangi, Aha Nugraha mengatakan, kegiatan Pasar Buhun ini diadakan dalam rangka menjaga dan melestarikan makanan juga kreasi khas daerah hasil kreasi warga Desa Selawangi, yang nyaris punah.

    “Ini juga bagian dari ikhtiar kami untuk kembali membangun semangat baru masyarakat Desa Selawangi dan bangkit pasca himpitan badai pandemi. Warga bahagia, sehat dan bergairah secara ekonomi, itu sasaran kami melalui Pasar Buhun ini,” kata Aha.

    Dia menyebutkan, di Desa Selawangi, Kabupaten Tasikmalaya memiliki banyak potensi khas yang tidak dimiliki tempat lain.

    Selain berbagai varian makanan khas kampung seperti giwel dan ganyol, atau makanan berbahan baku talas dan boled (ubi), Desa Selawangi ini memiliki banyak potensi alam berupa tempat yang indah dan cocok dijadikan destinasi wisata alam.

    Bahkan di Desa Selawangi ini terang Aha, sudah memiliki camping ground. Dimana para pengunjung di situ bakal mendapat manfaat edukasi budaya buhun.

    “Di Pasar Buhun ini, bukan hanya untuk menampilkan makanan Sunda tempo dulu, tetapi juga untuk memperkenalkan Desa Selawangi sebagai desa wisata. Kami telah memiliki tempat camping (camping ground) yang mengedukasi budaya buhun pula,” Ucap Aha.

    Koordinator Pengrajin Pasar Buhun, Ajid Muslim mengatakan, pasar buhun digagas para seniman dan budayawan bersama komponen masyarakat, sebagai wadah pengrajin untuk menjual hasil kreasinya.

    “Di Pasar Buhun ini akan dijumpai banyak suvenir hasil karya para pengrajin Desa Selawangi. Dan melalui pasar buhun ini juga, ada pihak yang siap menampung suvenir-suvenir seperti baki dan tempat air minum dari bambu untuk dipasarkan secara nasional,” tutur Ajid Muslim.

    Pasar buhun
    Pengunjung pasar buhun berswa foto di depan jembatan masuk areal camping ground Desa Selawangi

    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sariwangi, Yadi Mulyadi sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Pasar Buhun menuturkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap ciri khas wilayah.

    “Kami sangat apresiasi dengan digelarnya Pasar Buhun, apalagi diagendakan setiap hari Minggu. Ini diharapkan bisa mendongkrak ekonomi warga termasuk bangkit di sektor wisatanya,” kata Yadi.

    Ditambahkan, Desa Selawangi ini telah memiliki arena camping atau camping ground yang sangat menarik bagi siapapun yang berkunjung di arena tersebut.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img