Kamis 12 Desember 2024

Capaian Vaksin Dosis 2, Kabupaten Tasikmalaya Dinilai Tertinggal

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mewakili Satgas Penanganan Covid-19 pusat, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) kondisi penanganan kasus dan tingkat vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, Senin (21/2/2022).

Dari hasil evaluasi, untuk pencapaian vaksin dosis kedua di Kabupaten Tasikmalaya masih dibawah angka 50 persen. Sedangkan target nasional harus di angka 80 persen untuk membentuk kekebalan kelompok di semua daerah  dan berkesinambungan.

Bahkan tingkat vaksinasi dosis kedua di antara 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya masih terendah kedua.

BACA JUGA: Wagub Jabar: Jangan Persulit Pembebasan Lahan TOl Getaci

Atas kondisi itu, Pemerintah pusat memberikan tenggat waktu capaian target dosis kedua 80 persen hingga bulan Juni-Juli 2022.

“Kami hadir disini dan bertemu langsung dengan Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, untuk memastikan dua langkah yang dilakukan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama pada konteks protokol kesehatan, kedua pada pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan 2,” kata Direktur Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Dr Paudah.

Yang terpantau lanjut dia, pada tahun 2021 lalu Kabupaten Tasikmalaya relatif sangat bagus. Kabupaten Tasikmalaya merupakan satu-satunya daerah di Jawa-Bali yang berada di posisi level dua, di tengah-tengah kabupaten lain berada di level 3 dan 4.

“Berikutnya, kami memantau kembali kondisi vaksinasi dan prokesnya. Kelihatannya Kabupaten Tasikmalaya ini terlena dengan  capaian vaksin pertama 80 persen dan posisi level 2. Saat ini, untuk capaian vaksin dosis kedua, Kabupaten Tasikmalaya ini baru mencapai 50 persen dan 85 persen untuk vaksin pertama. Capaian ini agak kurang jika dibandingkan daerah lain,” terang dia.

Sementara tambah Paudah, target vaksin kedua secara nasional harus 80 persen, agar imunitas berkesinambungan. Dan vaksin kedua ini harus selesai di seluruh provinsi pada angka 80 persen per bulan Juni – Juli 2022.

“Kami ingin memastikan apa langkah Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya untuk bisa menaikan capaian vaksinasi dosis kedua, dari 50 persen menjadi 80 persen sesuai dengan target nasional,” tegas dia

Menurutnya, agar target jangkauan vaksinasi selesai di bulan Juni-Juli tercapai, maka langkah Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya ke depan harus memasang strategi 3T. Yaitu  treatching, treatmen dan penyediaan vaksin dengan mengacu pada data sasaran vaksin pertama.

“Kami berharap sebelum Juli, untuk Tasikmalaya ini vaksin kedua bisa mencapai 80 persen. Kami akan terus memantaunya,” ucap Paudah.

Capaian vaksinasi Kabupaten Tasikmalaya

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen mengatakan, dalam penanganan kasus penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam rangka supporting atau motivasi.

“Kami masih punya optimisme untuk mencapai angka 80 persen sebelum Juli nanti. Kami punya cara dalam pelaksanaan vaksinasi dengan metode door to door. Tidak terlalu berat bagi kami untuk bisa mencapai 80 persen,” tutur Zen.

Untuk kultur Kabupaten Tasikmalaya lanjut dia, ada kerja-kerja pendekatan kepada masyarakat yang dilakukan secara humanis untuk menjaga imun kesehatan masyarakat tanpa mengganggu psikologisnya.

“Melalui pendekatan secara humanis, kami sudah bisa membuktikan dengan ketercapaian angka 80 persen untuk vaksin dosis pertama. Hari ini, kami terus melangkah dan Juli awal sudah bisa mencapai di atas 80 persen. Dan posisi Kabupaten Tasikmalaya di level 2 kami optimis masih terkendali menjelang Idul Fitri,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Heru Suharto  mengatakan, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi dosis dua masih terus berjalan dan tidak ada kendala berarti.

BACA JUGA: Sejak Awal Tahun, 300 Orang Positif COVID-19 di Tasikmalaya

“Untuk stok vaksinasi tersedia 23.759 dosis dan tersimpan aman di gudang farmasi Dinas Kesehatan,” kata Heru.

Dia menyebutkan, tim gugus mencatat hingga bulan ini ada 140 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 dan sudah menjalankan isolasi. Namun belum dapat dipastikan apakah itu varian Omicron atau bukan, karena sampel dalam proses uji Labkesprov Jabar.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img