BANDUNG,FOKUSJabar.id: Momentum Groups U20 Presidensi G-20 Indonesia Tahun 2022 membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sering tampil bersama.
Pasalnya acara G-20 diselenggarakan di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi mengatakan penunjukan co-chair G-20 kepada dua kepala daerah yaitu Ridwan Kamil dan Anies Baswedan menunjukan kapasitas dan kompetensi keduanya menangani urusan kota.
“Ini melebihi urusan popularitas, Anies sebagai kepala daerah Ibu Kota, dan RK yang berpengalaman dalam menata Kota Bandung, sekaligus memimpin provinsi yang berhimpitan dengan Jakarta diyakini memiliki pengalaman memadai dalam menyelesaikan masalah-masalah perkotaan,” katanya Jumat (18/2/2022).
BACA JUGA: Nana Ingin Kota Banjar Jadi Lokasi Berbagai Even Olahraga
Menurutnya Outreach Groups U20 Presidensi G20 bukan semata-mata rangkaian acara formal. Acara ini menunjukan kepercayaan pada kualitas kedua orang pemimpin tersebut.
“Apalagi latar belakang keilmuan RK sebagai artsitek dan perencanaan kota merupakan bidang yang sangat relevan untuk itu. Performance kedua pemimpin daerah ini juga didukung kemajuan yang diraih daerah masing-masing,” kata dia.
Terkait kemungkinan kemesraan kedua pemimpin ini dilirik menjadi satu paket pencalonan pada Pilpres 2024, Karim melihat ada sejumlah peluang positif yang bisa dibaca dari berbagai sisi.
“Jika keduanya maju, tidak ada yang salah. Kapasitas, pengalaman, dan performance keduanya bagus. Sebagai gubernur, mereka menangani urusan yang dikelola presiden meski dengan lingkup dan skala yang berbeda. Jadi, gubernur adalah tangga menuju kepresidenan yang paling masuk akal,” katanya.
Persoalannya, menurut Karim keduanya dikenal bukan sebagai pimpinan atau kader partai politik. Padahal, sampai saat ini tiket capres seakan-akan sudah sepertu “diborong” oleh ketua partai.
“Hanya ini persoalannya. Apakah (pasangan ini) kartu mati ? Tidak, bahkan jika pimpinan parpol jeli, jarak yang dibangun Ridwan Kamil dengan parpol misalnya, bisa menjadi nilai tambah dalam pandangan publik,” katanya.
Menurutnya di tengah performance parpol yang masih turun naik, penilaian terhadap calon yang bisa menjaga jarak proporsional dengan parpol akan menggugah simpati publik, dan kerelaan untuk mendukungnya.
“Jadi, saya menilai (keduanya) tidak ada persoalan dalam hal kapasitas, kapabilitas, dan keberterimaan publik. Batu ujinya hanya ada pada parpol dalam memilih dan memajaukan kandidat,” katanya.
Karim menekankan penting bagi parpol melihat duet ini sebagai upaya menghadirkan calon pemimpin nasional yang berkualitas sekaligus menggerek kepercayaan masyarakat terhadap parpol pengusung.
“Majunya orang seperti Anies dan RK, yang jelas punya kapasitas dan kapabilitas akan menambah kepercayaan publik terhadap parpol dan pemilu, sekaligus memunculkan harapan akan efikasi (kemanjuran)-nya,” katanya.
BACA JUGA: RKK Sukabumi Deklarasi Ridwan Kamil For Presiden 2024
Menurutnya harapan perbaikan pasca pemilu akan terwujud jika figur yang mengikuti kontestasi punya kemampuan dan pengalaman mewujudkan menghadirkan birokrasi yang sehat dan bekerja.
“Sebaliknya, jika yang maju hanya mereka yang punya modal kepartaian namun minim kemampuan & pengalaman, apalagi jika mengandalkan silsilah dan golongan darah akan menjadi kabar buruk bagi masa depan demokrasi dan pembangunan,” katanya.
(Anthika Asmara)