spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Gempar! Warga Temukan Tubuh Manusia di Perut Buaya Papua

    PAPUA,FOKUSJabar.id: Warga Kampung Ayuka Mimika, Papua dihebohkan oleh penemuan seekor buaya dengan perut yang berisi sejumlah potongan tubuh manusia.

    Warga berhasil membunuh Buaya sepanjang kurang lebih tujuh meter itu dibunuh warga pada Jumat (21/1/2022) petang.

    Ketika perut buaya itu dibelah, warga menemukan sejumlah potongan tubuh yang diduga tubuh Damianus Yauta (30), warga Kampung Tipuka yang hilang sejak Kamis (20/1/2022) petang.

    BACA JUGA: Truk Kontainer di Balikpapan Tabrak 16 Kendaraan di Lampu Merah

    Damianus Yauta adalah seorang pencari kepiting bakau asal Kampung Tipuka.

    Damianus dinyatakan hilang saat hendak membersihkan kepiting bakau yang didapatnya di Sungai Ayuka, tepatnya sekitar satu kilometer dari jembatan pertama menuju Kargodok Pelabuhan Amamapare.

    Warga setempat kemudian menggelar ritual adat sebelum mengautopsi perut buaya pemangsa tersebut, lantaran sebagian potongan tubuh korban tidak ada lagi.

    Setelahnya, Tubuh korban kemudian dikeluarkan dan langsung dievakuasi oleh Tim SAR gabungan menuju rumah kerabatnya di Kampung Ayuka.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George L Mercy Randang mengatakan, upaya pencarian korban dilakukan Tim SAR gabungan dan warga Tipuka dan Ayuka sejak Jumat pagi dengan menyisir Sungai Ayuka.

    “Korban ditemukan oleh tim pencari, masyarakat dan keluarga korban yang saat itu melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Saat ditemukan, tubuh korban masih berada dalam mulut buaya sehingga masyarakat memutuskan harus membunuh buaya tersebut dengan cara ditombak beramai-ramai agar jenazah korban bisa dikeluarkan,” kata George, seperti dilansir IDN.

    Kasus buaya memangsa penduduk lokal cukup sering terjadi di sejumlah kampung di wilayah pesisir Mimika, yang dipenuhi dengan sungai-sungai besar dan lebar serta ditumbuhi pepohonan bakau lebat, yang menjadi habitat sangat baik untuk buaya.

    Meningkatnya aktivitas warga lokal di sungai dan kawasan hutan bakau untuk mencari kepiting, udang, ikan dan hasil sungai lainnya, menyebabkan habitat buaya menjadi terganggu.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img