Jumat 13 Desember 2024

Humas BBWS: Amdal Gunung Pangajar Sudah Tuntas

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Humas BBWS (Balai Besar Wilayah  Sungai) Cintanduy untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Leuwi Keris, Rahmat menegaskan, Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) penambangan batu Gunung Pangajar atau quarry sudah selesai.

Menurutnya, Amdal tersebut menjadi dasar dilanjutkannya kembali pelaksanaan penambangan batu Gunung Pangajar di Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar.

Namun, ada kelompok masyarakat yang menganggap bahwa Amdal tersebut cacat prosedural dan meminta pelaksanaan proyek quarry dihentikan sementara.

BACA JUGA: Amdal Gunung Pangajar Kembali Digugat?

“Terbitnya Amdal tersebut setelah seluruh tahapan ditempuh secara prosedural. Apalagi ini menyangkut proyek nasional. Artinya, Amdal ini sudah tidak ada masalah,” kata Rahmat. 

Menurut dia, Amdal quarry merupakan Amdal baru yang terpisah dari Amdal kawasan pembangunan proyek Bendungan Leuwi Keris. Dan itu merupakan bagian dari jawaban atas tuntutan masyarakat.

“Kami dari awal sudah mengantongi Amdal kawasan pembangunan Bendungan Leuwi Keris yang mencakup lokasi penambangan batu Gunung Pangajar. Tetapi kemudian menjadi Amdal terpisah setelah ada tuntutan masyarakat yang beurjung laporan ke Ombusman dan Ombusman meminta ada revisi Amdal,” ungkap dia.

BACA JUGA: 14 Kabupaten/Kota di Jabar Level 1 PPKM Jawa-Bali

Rahmat menambahkan, sejauh ini, dari sekian banyak tuntutan masyarakat sudah banyak yang diakomodir. Hanya saja ada kelompok masyarakat yang membawa kepentinga lain yang sulit untuk bisa diakomodir.

Rakor Amdal Gunung Pangajar
Rapat Koordinasi Komisi I dan III DPRD Kabupaten Tasikmalaya dengan BBWS Citanduy terkait PSN Bendungan Leuwi Keris

“Tuntutan masyarakat terdampak sudah banyak diakomodir. Tetapi kemudian ada kelompok masyarakat membawa kepentingan lain yang sulit bagi kami untuk bisa mengakomodir. Padahal selama ini kami bekerja di tengah-tengah masyarakat terdampak dan wellcome,” tutur Rahmat.

Disebutkan, dengan adanya proyek quarry itu, jelas masyarakat terdampak di wilayah Gunung Pangajar, sangat diuntungkan dengan adanya akses jalan yang dibangun dengan standar rigid, menuju kawasan Ancol atau menuju Jalan Raya tembusan ke Cimaragas, Kota Banjar.

Dia berharap, karena PSN Bendungan Leuwi Keris itu akan kembali ke masyarakat, maka masyarkat seyogyanya mendukung kelancaran dan kesuksesan pembangunan bendungan tersebut.

“Semua berproses dan butuh kesabaran. Masyarakat diharapkan bisa mengerti karena pembangunan ini pada akhirnya untuk kemanfaatan masyrakat,” ucap dia.

Rahmat mengatakan, penambangan batu dari Gunung Pangajar itu adalah untuk badan Bendugan Leuwi Keris. “Kami hanya butuh 30 persennya dari jumlah material batu yang ada Gunung Pangajar. Tidak semuanya,” tegas Rahmat.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Demi Hamzah Rahadian memandang perlu mempertemukan kembali antara masyarkat dengan pihak-pihak terkait pembangunan PSN Bendungan Leuwi Keris.

“Kita akan mengakomodir Forum Gunung Pangajar dan Pihak BBWS Citanduy. Kita akan pertemukan mereka sekalian dengan Forum Koordinasi Piminan Daerah (Forkopimda), agar semua bisa duduk bersama dan bermusyawarah tanpa harus menghambat pembangunan,” kata Demi Hamzah.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img