BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk urutan paling atas di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno dalam simulasi 12 nama calon wakil presiden berdasarkan hasil survei dari lembaga Indikator.
Menanggapi survei yang dilakukan 6 hingga 11 Desember ini Ridwan Kamil mengaku terkejut, karena posisinya berada di bawah Sandiaga Uno yang berada di posisi pertama.
“Pertama, jujur saja saya kaget berada di urutan kedua di bawah bang Sandi (Sandiaga Uno) yang pernah jadi cawapres waktu Pilpres kemarin. Tapi, tentu saya apresiasi karena ini kan datang dari pilihan masyarakat, meskipun itu hanya persepsi hari itu saja (saat survei dilakukan) kan,” kata dia, Selasa (11/1/2022).
Ridwan Kamil berada di urutan kedua dengan raihan 15,3 persen di bawah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa Wakil Presiden yang akan dipilih jika Pilpres diadakan saat ini.
BACA JUGA: Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie Divonis 1 Tahun Penjara
Persentase yang diraih Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno hanya bisa didekati oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 12 persen. Sisanya, nama-nama lain seperti Menteri BUMN Erick Tohir atau Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto hanya meraih angka di bawah 10 persen.
Maka dari itu, ia tak ingin berbagai hasil survei dari lembaga, khususnya yang berkaitan dengan pemilihan presiden membuatnya mengaburkan fokusnya menjalankan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.
Terlebih, berdasarkan pengalamannya, ada kinerja politik yang tidak bisa terbaca oleh survei. Contohnya, saat maju menjadi calon Wali Kota Bandung pada tahun 2013, hasil surveinya dimulai dari 6 persen. Pada akhirnya, usai pencoblosan, Dia dan Oded dinyatakan memenangkan kontestasi politik dengan meraih suara 45 persen.
Ridwan Kamil mencontohkan, saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat, tingkat keterpilihan salah satu pesaingnya dalam survei hanya 12 persen. Ketika saat pemilihan, meski kalah, pesaingnya itu bisa meraih 29 persen suara.
“Ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Tapi, kalau konteks survei, lebih relevan ketika nama-nama calon sudah resmi dipasangkan,” katanya.
Dalam keterangan yang diterima, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan
Penarikan sampel menggunakan metoda multistage random sampling dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan 800 responden di Jawa Timur.
Metoda ini memiliki toleransi kesalahan (magin of error) kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah ditlatih.
BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean jadi Tersangka Gegara Sebut “Tuhanmu Lemah”
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti.
Simulasi 12 Nama Calon Wakil Presiden dalam Survei Indikator :
Sandiaga Uno 25 persen
Ridwan Kamil 15,3 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 12 persen
Erick Tohir 7,9 persen
Airlangga Hartarto 7,3 persne
Khofifah Indar Parawansa 6,3 persen
Puan Maharani 2,9 persen
- Mahfud MD 2,1 persen
Bambang Soesatyo 0,8 persen
Muhaimin Iskandar 0,6 persen
Zulkifli Hasan 0,6 persen
Ahmad Syaikhu 0,6 persen
(Anthika Asmara)