BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII mengelola komoditi kelapa sawit di beberapa kabupaten di antaranya Lebak, Pandeglang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat dan Subang dengan luas areal sebesar 19.288,97 Ha. Saat ini Kelapa Sawit menjadi andalan dalam memperoleh cash indalam memenuhi aktivitas operasional perusahaan.
Kepala Bagian Operasional Kelapa Sawit dan Karet, Budhi HT mengatakan, Industri Kelapa Sawit mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir, dan menjadi contributor penting dalam pasar minyak nabati dunia. Kelapa Sawit sudah menjadi komoditi pertanian global utama yang digunakan dalam sejumlah besar produk pangan maupun non-pangan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa Kelapa Sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati yang menjanjikan.
BACA JUGA: Korban Pencabulan di Pesantren Tasikmalaya Masih Diterapi
“Total produksi Minyak Sawit dunia diperkirakan lebih dari 45 juta ton, dengan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir utama dunia, kemudian India, Cina, dan Un iEropa sebagai importer pendukungnya,” kata Budhi dalam rilis yang diterima, Kamis (16/12/2021).
Dalam mendukung persaingan global Kelapa Sawit, PTPN VIII menerapkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Penerapan sertifikasi RSPO merupakan salahsatu Program Holding BUMN Perkebunan dan Key Performance Indicator (KPI) Direksi PTPN untuk komoditas kelapa sawit tahun 2021. Tentunya sertifikasi RSPO mempunyai visi misi yang dapat mendukung kinerja PTPN VIII. Visi sertifikasi RSPO yaitu RSPO akan menjamin produksi Minyak Sawit dapat memberikan kontribusi untuk dunia yang lebih baik, sedangkan misinya yaitu RSPO mempromosikan produksi, pembelian dan penggunaan minyak sawit yang lestari, melalui pembangunan, penerapan dan verifikasi dengan menggunakan standar global yang kredibel, didukung oleh perjanjian dan komunikasi pada seluruh pihak terkait dalam rantai supply.
BACA JUGA: Resmi, B Didik Prasetyo Jadi Dirut PTPN VIII
“Sertifikasi RSPO menjadisalahsatulangkahstrategis yang di ambiloleh PTPN VIII. Apalagi harga Minyak Sawit saat ini terus mengalami kenaikan. Harapannya PTPN VIII dapat memanfaatkan momentum harga Minyak Sawit dengan tetap menerapkan prinsip – prinsip RSPO yang di persyaratkan,” katanya.
(Anthika Asmara)