BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala BNN Kota Bandung AKBP Deni Yus Danial mengatakan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Provinsi Jawa Barat adalah 0,4 persen atau sekitar 68.042 jiwa.
Dalam hal pemakaian jarum suntik, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pemakai narkoba menggunakan jarum suntik terbanyak mencapai 20 persen dari 13.608 jiwa.
“Sisanya berkisar 54.433 jiwa mengkonsumsi narkoba dengan cara non suntik. Di Kota Bandung cukup banyak pengguna narkotik jarum suntik yang didominasi pemakai subuxone,” kata Deni di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung Jabar Kamis (16/12/2021).
BACA JUGA: KPED Kembangkan Strategi Rantai Pasok Pangan di Jabar
Deni menjelaskan, berdasarkan data satuan reserse narkoba Polrestabes Bandung. Jumlah kasus di Kota Bandung hingga 13 Desember 2021 sebanyak 194 kasus dengan tersangka berjumlah 279 orang.
“Kasus di Kota Bandung didominasi dengan peredaran gelap narkoba jenis sabu sebanyak 4.137,08 gram. Ganja sebanyak 1586,84 gram, dan tembakau sintesis sebanyak 1.276,04 gram. Untuk mengatasi permasalahan narkoba diperlukan strategi khusus yaitu P4GN,” kata dia.
Menurutnya, 2021 BNN Kota Bandung telah melaksanakan berbagai kegiatan. Diantaranya pelaksanaan tes urin kepada 270 ASN Satpol PP, 61 ASN Disnaker, 30 ASN DPPKB, 309 ASN Dishub, dan 53 ASN Kecamatan.
“Lalu pembentukan satgas atau relawan anti narkotika, dan prekursor narkotika di 11 OPD, 28 kecamatan, dan 113 kelurahan melalui SK pembentukan relawan anti narkoba,” ucapnya.
Deni menambahkan, tim terpadu P4GN Kota Bandung juga melakukan inovasi dan kolaborasi P4GN di wilayah Kota Bandung. Diantaranya adalah intervensi sosial keagamaan melalui khutbah Jumat Bersinar.
BACA JUGA: 22 Warisan Takbenda Jawa Barat Dapat Sartifikat dari Kemendikbudristek
“Ke depan, harapan kita semua adalah terdapat peningkatan peran tim terpadu P4GN 2022, dan masyarakat Kota Bandung dalam memfasilitasi P4GN untuk mewujudkan Kota Bandung Bersinar yang didukung oleh semua pihak,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)