TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi meninjau lokasi irigasi Ciramajaya yang sudah belasan tahun tidak berfungsi, Rabu (08/12/2021).
Dengan didampingi petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Perumahan Permukiman (PUTRPP) Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pendayagunaan Sumber Air (PSDA) wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki Provinsi Jawa Barat dan UPTD PSDA, Ketua DPRD ini kembali menampung seluruh aspirasi masyarakat atas permasalahan matinya saluran irigasi tersebut, yang sebelumnya sempat dikeluhkan oleh masyarakat yang datang langsung ke DPRD.
“Tahun 2022 ada anggaran provinsi dengan peruntukan perbaikan dan revitalisasi saluran irigasi Ciramajaya ini. Atas nama masyarakat Tanjungjaya dan Kabupaten Tasikmalaya, saya meminta keseriusan Dinas PSDA provinsi untuk merealisasikannya,” kata Asep.
BACA JUGA: Pohon Tumbang Tutup Jalan Ciamis-Kawali
Intinya kata dia, kepada para pemangku kepentingan untuk segera memperbaiki dan merevitalisasi. “Kami tidak mau mendegar lagi ada refocusing atau realokasi untuk anggaran tersebut,” kata Asep.
Staf Irigasi di UPTD Ciwulan-Cilaki Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat, Erwin Pri Lesmana mengatakan, untuk anggaran perbaikan saluran irigasi ini sudah diusulkan di DPA provinsi tahun 2022.
“Kami usulkan Rp 2,9 miliar. Berharap nantinya tidak ada perubahan,” ujarnya.
Ketua FMTB, Oos Basor menyampaikan apresiasinya kepada Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan pihak PSDA provinsi Jawa Barat serta PUPR Kabupaten Tasikmalaya yang sudah meluangkan waktu memperlihatkan perhatiannya kepada masyarakat Kecamatan Tanjungjaya.
“Jujur, dalam persoalan air ini, selama 14 tahun masyarakat Kecamatan Tanjungjaya merasa di marginalkan. Dengan adanya kunjungan ini ya mudah-mudahan tujuan dan keinginan masyarakat bisa tercapai,” kata Oos.
Oos juga berpesan kepada Presiden Jokowi, dan Gubernur Jawa Barat, agar serius menggelontorkan anggaran ke Kabupaten Tasikmalaya, untuk irigasi Ciramajaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa dari kalangan para petani penggarap sawah dan kolam, para ketua BPD, karang taruna, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya, menuntut Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membuka mata dan telinga atas permasalahan tidak berfungsinya saluran irigasi Ciramajaya Kecamatan Tanjungjaya.
Selain telah membekukan aktifitas pertanian di atas lahan sawah sekitar 800 hektare, efek domino matinya aliran air irigasi Ciramajaya ini mengakibatkan kehidupan ekonomi terutama dari sektor agribisnis, lumpuh.
Tak sedikit para petani terpaksa membiarkan lahan pertanian yang tersebar di Kecamatan Tanjungjaya terutama di empat desa yakni Desa Tanjungjaya, Cintjaya, Cibalanarik dan Cilolohan, menjadi tidak berfungsi akibat gersang dan tandus. Meskipun ada sebagian kecil warga yang memanfaatkannya untuk menanam singkong.
BACA JUGA: Kabupaten Tasikmalaya Kembali Mendapat Anugerah Meritokrasi KASN Tahun 2021
(Farhan)