BANJAR,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Banjar terus berusaha menata perkembangan wilayahnya, salah satunya dengan program rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Menurut Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana, apabila ingin disebut sebagai wilayah Kota yang maju maka untuk pemukiman dan segala sesuatunya harus tergambarkan dengan baik dan maju.
lanjut Nana, saat ini masih banyak wilayah yang pemukiman kumuh yang harus dibenahi lewat progam Rutilahu.
“Nah itu tentunya tanggung jawab pemerintah bagaimana agar kemudian tidak terlihat kumuh sehingga ada bentuk program Rutilahu yaitu memperbaiki rumah yang tidak layak huni untuk kemudian bisa jadi layak huni,” katanya pada wartawan.Jum’at (3/12/2021).
BACA JUGA: PPKM Level 3, Dishub Periksa Dokumen Perjalanan Penumpang Angkutan Umum
Nana mengatakan pada akhir 2021, pihaknya menerima kuota untuk Rutilahu ini sebanyak 400 unit.
Bantuan rutilahu itu dikatakan Nana tersebar di sembilan Desa/Kelurahan. Sedangkan untuk tahap pertama, jumlah penerima bantuan ini ada sebanyak 610 unit.
“Untuk anggarannya itu karena APBD itu kecil hanya bisa mengangarkan Rp.1 Milyard untuk tahun ini sementara untuk bantuan rutilahu dari provinsi itu total anggarannya sebesar Rp.17.675.000.000,” kata dia.
Jadi Nana menjelaskan bahwa pada tahun 2021 ini program perbaikan rumah tidak layak huni di Kota Banjar ada sebanyak 1.010 unit.
Berdasarkan regulasi yang ada untuk mendapatkan bantuan tersebut calon penerima di wajibkan memiliki tanah sendiri.
“Syarat ubtuk mendapatkan bantuannya itu sesuai aturan dalam regulasinya penerima harus memiliki tanah sendiri,” kata dia.
Adapun persoalan terkait hal ini, di Kota Banjar masih banyak orang yang memiliki rumah diatas tanah milik orang lain atau tumpang karang.
“Nah hal itu adalah PR kita bersama untuk bisa mencarikan solusi agar pemerintah bisa membantukan keadaan mereka yang demikian,” kata dia.
BACA JUGA: Minat Vaksinasi Warga Waringinsari Kota Banjar Rendah
(Budiana Martin/Anthika Asmara)
