spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Genjot Supply Chain Centre Jabar, Lembaga Keuangan dan Perbankan Siap Kolaborasi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lembaga Keuangan dan Perbankan bakal bekerja sama demi mewujudkan integrasi pelaku saha di hulu dan hilir pada ekosistem Supply Chain Centre Jabar.

    Hal itu disampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) Pembiayaan Supply Chain Centre Jabar di Kantor Bappeda Jabar, Kota Bandung, Selasa (23/11/2021).

    Adapun hadir dalam FGD tersebut yakni Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono, perwakilan perbankan, LAPI ITB, SBM ITB, Amartha, dan Divisi PTT KPED Jabar.

    BACA JUGA: UMKM usAHA Binaan Airlangga Hartarto Rangkul Ratusan UMKM di Kota Tasikmalaya

    Perwakilan Divisi UMKM Rochadi Tawaf mengatakan, komunikasi perbankan dan peternak selama ini belum berjalan mulus. Padahal, perbankan merupakan salah satu mitra pelaku industri.

    “Sehingga Supply Chain Centre ini dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kemitraan lembaga keuangan maupun perbankan,” kata Rochadi.

    Rochadi menyebut, sistem kebijakan Supply Chain Centre Jabar dapat terintegrasi dalam kemitraan bisnis yang berlaku. Nantinya, Satgas Kemitraan berperan sebagai pengawal program pemerintah untuk melakukan monitoring melalui sistem Supply Chain Centre.

    “Tindaklanjut Supply Chain Centre dengan implementasi pilot project, sistem pembiayaan, dan monitoring dana bantuan, kemitraan dari dinas, maupun SKPD terkait,” kata dia.

    Perwakilan BRI yang hadir dalam FGD tersebut menuturkan, sangat memungkinkan BRI berkolaborasi pada program Supply Chain Centre jabar karena program yang ada saat ini untuk seluruh kelompok bisnis.

    Walau pun dari sisi analisa risiko, perusahaan/principal lebih mudah dibandingkan koperasi. Jika koperasi memiliki track record yang baik, maka pendanaan bisa dilakukan.

    Hal senada juga dikatakan Perwakilan Amartha Microfinance, Karina.

    “(Amartha) Terbuka untuk kolaborasi program Supply Chain Centre, Amartha dengan pola bisnis yang dijalankan saat ini,” kata Karina.

    Sementara itu, perwakilan Telkom mengatakan bahwa platform yang menghubungkan antara industri hulu dan hilir milik Telkom sejalan dengan skema Supply Chain Centre. Aset dan platform yang dimiliki oleh Telkom bisa pula menjadi bagian dari implementasi Supply Chain Centre.

    KPED Jabar sendiri menggagas Supply Chain Centre untuk mentransformasi perekonomian Jabar yang terintegrasi dan berdaya saing tinggi pada masa depan.

    Supply Chain Centre menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing berbagai sektor perekonomian. Mulai dari UMKM, tekstil, industri manufaktur, sampai e-commerce.

    Supply Chain Centre pun berperan menghubungkan IKM dan UKM sebagai suplier dengan IKM/UKM maupun IMB/UMB yang merupakan produsen. Selain itu, Supply Chain Centre dapat menghubungkan produsen dengan konsumen.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img