spot_img
Selasa 23 April 2024
spot_img
More

    Volume Sampah di Banjar Meningkat, Ini Penyebabnya

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Volume sampah di Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar) saat ini mengalami peningkatan.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP), Kota Banjar, Sri Sobariah mengklaim peningkatan tersebut disebabkan sampah dari perbelanjaan daring (online).

    Pembelanjaan online itu sangat berpengaruh pada penambahan volume sampah saat ini,” ungkapnya saat ditemui usai sosialisasi pengolahan sampah di Kelurahan Karangpanimbal, Kota Banjar, Kamis (4/11/2021).

    Belakangan ini lanjut Sri, peningkatan mencapai hingga 60 ton per-hari. Jika dirata-ratakan itu sekitar 40-45 ton perhari.

    BACA JUGA: Kejari Banjar Limpahkan Kasus dugaan korupsi PBB di Mekarsari ke Pengadilan Tipikor Bandung

    “Namun sekarang peningkatan itu sudah kembali stabil,” katanya.

    Sri menjelaskan, pengolahan sampah yang masuk ke TPA itu bisa diatasi oleh pola prilaku yang dapat mengurangi sampah dari sumbernya.

    Dalam melancarkan hal itu, DLHKP Kota Banjar akan menggandeng pihak swasta untuk membantu mengelolanya.

    FOKUSJabar.id Banjar
    Kepala DLHKP Kota Banjar, Sri Sobariah. (Foto: Budiana)

    “Dan itu non APBD. Jadi yang inves ini akan mengelola sampahnya, sampah yang diambil dari sumbernya itu akan habis di TPS,” kata Sri.

    Untuk pengelolaanya, Sri menyebutkan pihak swasta juga akan menyiapkan lahan pembangunan TPSnya, kemudian peralatan dan segala macamnya akan di siapkan oleh investor.

    “Tapi tetap SDM nya dari kita, Untuk pengelolaannya nanti sampah yang diangkut dari masyarakat tidak jauh beda dengan yang kita laksanakan sebelumnya,” paparnya.

    “Cuma bedanya kalau masyarakat tidak diwajibkan milah dari sumber yang menggunakan sistem itu. Nanti sampah dari rumah itu harus dipilah langsung dan kalau tidak dipilah maka tidak akan diangkut,” imbuhnya.

    Sedangkan pengangkutan ke TPA, sampah yang ada di TPS diolah terlebih dahulu. Untuk yang organik dijadikan kompos dan pupuk magot.

    “Jika yang gak bisa digunakan lagi, nanti akan diolah dengan menggunakan mesin insanator Stungta, sebuah mesin yang tidak mengeluarkan asap dan secara SNI mesin ini aman,” terangnya.

    Selain itu, Sri juga menjelaskan upaya lain dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh DLHKP Kota Banjar, yakni terkiat bank sampah.

    Dia mengatakan, Bank sampah di Kota Banjar saat ini masih berjalan.

    “Namun terkait bank sampah ini merupakan PR bersama,” ujarnya.

    Berdasarkan data, Kota Banjar memiliki banyak bank sampah. Namun yang masih aktif saat ini hanya berjalan sebanyak 11 bank sampah.

    BACA JUGA: TPT Sungai Cimemen Ambrol, Pemilik Kolam Rugi Jutaan Rupiah

    “PR kita di sini bagaimana bisa menghidupkan kembali bank sampah yang sudah ada dan saya juga berharap pengelolaan sampah ini bisa dilakukan oleh semuanya termasuk masyarakat,” jelasnya.

    “Karena pengelolaan sampah bukan hanya PR pemerintah saja tapi harus dilakukan oleh semuanya termasuk masyarakat jadi butuh partisipasi dan tingkat kesadaran dalam menyikapi sampah,” pungkas Sri.

    (Budiana Martin/Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img