Jumat 13 Desember 2024

Peringati Hari Senyum Sedunia, Mantan Pasien Bibir Sumbing Gaungkan Semua Senyuman Itu Indah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam rangka memperingati hari senyum sedunia atau World Smile Day. Smile Train Indonesia berkolaborasi dengan Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit Langit (YPPCBL) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjajaran Kota Bandung menggelar festival yang diisi para mantan pasien bibir sumbing di Kota Bandung.

Kegiatan yang menggaungkan ‘ Semua Senyuman Itu Indah’ bertujuan agar pengidap bibir sumbing dan celah langit bisa lebih percaya diri dan bisa mendapatkan senyum bahagia mereka kembali.

BACA JUGA: Siswa Sespimmen Polri Sentuh Warga Melalui Baksos

“Smile Train hadir untuk satu tujuan yaitu memberikan setiap anak yang memiliki kesenjangan kehidupan menjadi sehat dan produktif dengan mendapatkan senyuman bahagia selamanya. Karena kami percaya bahwa semua senyuman itu indah. Maka dari itu, kami tidak hanya menyediakan operasi 100 persen gratis kepada pasien dengan bibir sumbing atau celah langit namun perawatan fisik dan dukungan psikis yang berkelanjutan melalui program Comprehensive Cleft Care (CCC),” kata Country Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati di Kota Bandung Jabar Sabtu (2/10/2021).

Ketua Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit Langit (YPPCBL), Drg, Ida Ayu Astuti, mengatakan, lebih dari 540 bayi di Dunia terlahir dengan bibir sumbing atau celah langit tiap harinya, termasuk di Indonesia.

Hal ini dapat menyebabkan komplikasi secara fisik seperti kesulitan untuk makan, bernapas, mendengar, dan berbicara dan tidak jarang pula menyasar psikis anak.

“Dalam merayakan World Smile Day, kita mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya mengenai komplikasi fisik dan psikis yang dialami anak dengan bibir sumbing atau celah langit. Bersama Smile Train kita telah berkontribusi dalam menciptakan 15,000 senyum dengan 600 operasi tiap tahunnya. Kami juga senang mendapatkan kesempatan berjumpa dengan mantan pasien Smile Train, mitra dokter dan perawat, serta mahasiswa FKG Universitas Padjajaran untuk menyebarkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatasi kondisi bibir sumbing atau celah langit di Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Kota Bandung Dr. drg Dudi Aripin mengatakan, 6 sampai 9 orang dari 1000 penduduk Indonesia menderita bibir sumbing, dan kebanyakan dari mereka menutup diri dan takut untuk tersenyum.

Menurutnya, kondisi bibir sumbing dan celah langit-langit adalah salah satu bentuk kelainan daerah kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah) yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi, dan langit-langit akibat gangguan fusi (fusion) pada masa kandungan. Penyebabnya kerap tidak diketahui pasti, namun fokus terpenting adalah penanganannya.

“Jika tidak segera ditangani, bibir sumbing dapat menyebabkan komplikasi masalah seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta meningkatnya resiko malnutrisi, dan bahkan gangguan psikologis. Untuk itu, Smile Train Indonesia bertekad untuk terus membantu menciptakan senyum-senyum berharga dari anak-anak di Indonesia, juga melalui para ahli dari Indonesia. Bermitra dengan dokter ahli bedah serta tenaga medis lokal melalui berbagai pelatihan, untuk memberikan perawatan sumbing,” jelasnya.

BACA JUGA: Senyum Sabyan Masuk Layar Lebar, Kang Pisman Siap Edukasi Masyarakat

(Yusuf Mugni)

 

 

Berita Terbaru

spot_img