JAKARTA,FOKUSJabar.id: PT KCIC terus melakukan percepatan konstruksi dan persiapan Operation Maintenance Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Salah satunya, menyiapkan sistem persinyalan yang menjadi salah satu kunci safety operation.
Manager Technical Design PT KCIC, Indra Yulianto mengatakan, persinyalan Kereta Api Cepat akan menggunakan Teknologi GSM-R sebagai teknologi transmisi data (train control data) mengadopsi teknologi yang digunakan di Cina Railway.
BACA JUGA: Asik! Agustus 2021 Jalur Kereta Api Cibatu-Garut Beroperasi
“Teknologi GSM-R ini adalah yang paling mapan dan sudah terbukti dari berbagai sisi untuk digunakan pada Kereta Api Cepat. Terutama dari sisi keamanan. Teknologi ini stabil, dari sisi proteksi terhadap interferensi frekuensi,” kata Indra, Rabu (22/9/2021).
Saat ini, Cina Railway menggunakan sistem persinyalan CTCS-2 dan CTCS-3/GSM-R untuk pengoperasian jalur Kereta Api Cepat sepanjang 37.900 kilometer. CTCS-2 digunakan untuk pengoperasian Kereta Api Cepat dengan kecepatan maksimum 300 km/jam dan CTCS-3/GSM-R dengan kecepatan maksimum 350 km/jam.
GSM-R juga dioperasikan banyak operator Kereta Api Cepat di dunia seperti Eropa, Cina, Arab Saudi, dan Maroko. Teknologi ini juga termasuk teknologi yang stabil dan sudah terstandardisasi oleh UIC atau International Union of Railways (Uni Kereta Api Internasional).
Adapun teknologi lainnya yang berbasiskan LTE, sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan.
“China Railway baru melakukan tahapan pengembangan teknologi LTE untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Cepat, untuk sampai dengan tahapan implementasi masih membutuhkan waktu yang cukup lama serta biaya yang sangat besar untuk proses migrasi dari GSM-R ke LTE-R atau 5G-R,” kata dia.
Indra mengatakan, selain penggunaan frekuensi GSM-R, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian. Backup system ini disiapkan untuk mengantisipasi apabila terjadi
gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R.
“Sehingga ketika terjadi gangguan GSM-R secara tiba-tiba, hal ini tidak serta merta mengganggu operasional Kereta Api Cepat. Teknologi kontrol atau sistem persinyalan kita sudah diatur untuk mengantisipasi hal-hal semacam itu. Teknologi kontrol sistem yang kita terapkan sangat memungkinkan Kereta Api Cepat untuk bisa tetap
beroperasi dengan aman,” jelas Indra.
GM Corporate Secretary Mirza Soraya menambahkan bahwa saat ini PT KCIC sedang membahas kerjasama penggunaan frekuensi Telkomsel untuk mendukung
persinyalan dan dimediasi olehKemenkominfo.
PT KCIC bersama dengan Telkomsel sedang merumuskan batasan-batasan yang aman sehingga penggunaan frekuensi GSM-R di pita 900 MHz untuk Kereta Api Cepat tidak menganggu jaringan GSM publik yang digunakan masyarakat umum saat ini dan sebaliknya frekuensi seluler tidak menganggu safety pengoperasian Kereta Api Cepat.
(Agung)