Selasa 10 Desember 2024

Menilik Sejarah Jembatan Cirahong Ciamis yang Punya 2 Fungsi

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Jembatan Cirahong adalah salah satu tempat bersejarah dan ikon Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar).

Jembatan Cirahong merupakan penghubung dua wilayah (Kabupaten Ciamis-Kabupaten Tasikmalaya).

Keunikan Jembatan ini ada pada dua fungsi. Yakni, sebagai jembatan yang dilalui oleh kendaraan (bagian bawah) dan bagian atasnya untuk jalur rel Kereta Api (KA).

Kini berdasarkan keputusan PT. KAI, jalur bawah jembatan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. 

BACA JUGA: Hore, Kemenparekraf Izinkan 9 Tempat Wisata di Jabar Dibuka Hingga 13 September

Jembatan ini dibangun sejak zaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1893. Memiliki panjang sekitar 2020 meter di atas Sungai Citanduy dengan ketinggian 66 meter. Data teknis jembatan ini nomor register BH 1290.

Jembatan Cirahong, tepatnya menjadi penghubung wilayah Desa Panyingkiran Kecamatan/Kabupaten Ciamis dan wilayah Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

Dengan ditutupnya akses untuk roda empat tentu menimbulkan kerugian tersendiri. Terutama untuk warga setempat pengguna akses jembatan ini.

Selain jembatan Cirahong, akses penghubung Tasikmalaya – Ciamis jaraknya cukup jauh. Warga Manonjaya Tasikmalaya harus memutar ke arah jalur Kota Tasik ataupun jalur wilayah Cineam – Cimaragas Ciamis. Jarak tempuh jalur alternatif tersebut tiga kali lipat lebih jauh dari jalur melewati jembatan ini.

Dengan kondisi tersebut Bupati Ciamis Herdiat Sunarya tengah mendorong percepatan pembangunan jalur alternatif penghubung dua Kabupaten.

“Kita tengah mendorong percepatan pembangunan  jalur alternatif Kabupaten Tasikmalaya – Kabupaten Ciamis ke pemerintah pusar,” kata Herdiat.

Sementara itu warga Ciamis, Dadang Hermansyah menyebut, baiknya memang jembatan Cirahong sudah harus menjadi wahana bangunan infrastruktur bersejarah.

“Jembatan Cirahong sudah menjadi bangunan infrastruktur bersejarah yang harus dilestarikan. Namun pemerintah dari kedua Wilayah harus memperhatikan kepentingan masyarakat terhadap akses Jalur Cirahong,” ucapnya, Rabu (22/9/2021).

Dadang mendorong pemerintah dari kedua wilayah segera membangun jalur alternatif untuk memudahkan akses warga. Kemudian merancang Jembatan ini menjadi salah satu wana wisata peninggalan sejarah.

“Selain segera membangun jalur alternatif, wilayah Cirahong memerlukan inovasi revitalisasi yang menguntungkan masyarakat setempat. Tentu untuk pemberdayaan ekonomi warga sekitar Jembatan,” pungkasnya.

(Riza M Irfansyah/Bambang Fouristian) 

Berita Terbaru

spot_img