spot_img
Minggu 5 Mei 2024
spot_img
More

    Kolaborasi Kunci Penanganan COVID-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kolaborasi dan inovasi menjadi faktor penting pada penanganan COVID-19, bahkan mempercepat penanganan baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

    “Jika semua pihak terlibat, pencegahan penularan Corona Virus Disease 19 bisa berjalan optimal,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) di Bandung, Selasa (7/9/2021).

    Penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) pun tidak lepas dari upaya semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, rumah sakit, TNI, Polri, sampai masyarakat, dalam memperkuat fasyankes, terutama saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

    Data Dinkes Jabar per 2 September 2021, BOR rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar sebesar 15,38 persen atau menurun dibanding dua bulan sebelumnya yang mencapai 90,90 persen.

    BACA JUGA: COVID-19 di Kota Bandung Menurun, Oded Ingatkan Warga Jaga Prokes

    “Terima kasih kepada semua pihak atas perjuangan menurunkan BOR dan kasus COVID-19, terlebih kepada masyarakat yang tetap disiplin menerapkan prokes,” kata dia.

    Untuk mengejar kekebalan komunal (herd Immunity) pada akhir 2021, Pemprov Jabar terus berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari TNI, Polri, Wantannas, perguruan tinggi, komunitas, swasta, dunia usaha, sampai masyarakat.

    “Kesanggupan infrastruktur kesehatan kita hanya 60 persen, maka 40 persennya saya memohon pada semua pihak untuk turun tangan bela negara membantu vaksinasi, tempatnya boleh di mana saja,” kata Emil.

    Untuk diketahui, total hingga Desember 2021, Jabar membutuhkan 75 juta dosis vaksin karena dua kali penyuntikan. Artinya harus menyiapkan 15 juta dosis vaksin setiap bulan yang disuplai pemerintah pusat.

    Per 3 September 2021 masyarakat Jabar yang sudah divaksin COVID-19 dosis pertama sebanyak 10.208.833 orang dan dosis kedua 5.356.880 orang.

    Total distribusi vaksin virus Corona dari pemerintah pusat ke Jabar per 3 September 2021 sebanyak 19.215.412 dosis.

    “Saya tidak akan bisa meminta masyarakat untuk disiplin 5M dan jangan euforia. COVID-19 masih ada dan kita harus selalu waspada,” kata dia.

    (Solihin)

    Berita Terbaru

    spot_img