Sabtu 11 Januari 2025

6 Kecamatan Rawan Kekeringan, BPBD Garut Imbau Warga Hemat Air

GARUT,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Jawa Barat (Jabar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan berbagai antisipasi terjadinya kekeringan.

Terlebih, pihak BPBD telah menerima laporan enam kecamatan mengalami kekeringan dampak dari musim Kemarau 2021. Yakni,  Kecamatan Cibatu (kekeringan air bersih), Sukawening (air bersih dan kekeringan lahan), Sukaresmi (kekeringan air bersih).

Kecamatan Leles (kekeringan air bersih dan kekeringan lahan), Karangpawitan (kekeringan lahan) dan Kecamatan Cibiuk mengalami kekeringan air bersih dan kekeringan lahan.

BACA JUGA: Modus Jadi Dukun, Pasutri di Banjar Gasak Ponsel Korban

Kepala Pelaksanana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala wilayah yang rawan akan kekeringan.

“Melakukan upaya koordinasi dengan kepala wilayah yang rawan kekeringan. Baik lahan pertanian maupun kebutuhan air bersih, sebagai dasar langkah koordinasi dengan dengan dinas teknis,” kata Dia.

Tak hanya itu, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya persiapan. Salah satunya melakukan penghimpunan data potensi dampak bencana kekeringan tahun 2021 melalui Surat Sekda No360/1422/Setda/2021 perihal imbauan menghadapi musim Kemarau dan permintaan data potensi bencana kekeringan.

Menurut Dia, pihaknya akan bekerja sama dengan dinas terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih (kebutuhan sehari-sehari maupun pertanian).

“Untuk pertanian, telah diinvetarisasi pompa yang ada pada dinas terkait guna memfasilitasi pengairan sawah serta melakukan inventarisasi sumber-sumber mata air bekerjasama dengan pemerintahan desa,” ungkap Satria Budi.

Dia menjelaskan, beberapa wilayah di Kabupaten Garut memiliki tingkat kebutuhan air bersih yang berbeda. Wilayah Utara, mayoritas membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-sehari. Sedangkan wilayah Selatan untuk kebutuhan pertanian.

Terkait hal itu, pihaknya mengimbau masyarakat menghemat penggunaan air bersih serta melakukan beberapa inovasi agar bisa menyimpan cadangan air sehingga terhindar dari bencana kekeringan ataupun kekurangan air pada saat musim kemarau.

“Masyarakat harus hemat dalam penggunaan air dan disarankan melakukan upaya pengembangan serta pembuatan Embung sebagai solusi cadangan jika kekurangan air,” tutup Budi.

(Andian/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img