Kamis 12 Desember 2024

Kebijakan Wali Kota Banjar Tergerus COVID-19

BANJAR,FOKUSJabar.id: Wali Kota Banjar Ade UU Sukaesih mengakui beberapa kebijakan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19  yang dicetuskannya kerap gagal.

Alhasil, tak jarang kebijakan di Kota Banjar selalu berubah-ubah. Hal itu karena tidak efektif dan kerap gagal. Salah satunya anjuran Isolasi Mandiri (Isoman) bagi warga terkonfirmasi COVID-19 tak bergejala. 

“Saat ini di Kota Banjar tidak adalagi Isoman bagi pasien positif COVID-19. Semuanya terpusatkan di Gelora Banjar Patroman (GBP),” kata Ade saat meninjau lokasi isolasi terpusat di GBP Kota Banjar, Senin (23/8/2021). 

BACA JUGA: PDAM Kota Banjar Perpanjang Kerjasama dengan Kejari

Menurut dia, penerapan Isoman di Kota Banjar tidak membuahkan hasil yang diinginkan (target). Akhirnya, kata dia, tidak pernah tuntas untuk angka-angka penularannya.

“Hari ini kita berusaha memasukan semua yang terpapar ke tempat isolasi terpusat. Jika di rumah, pasien yang positif bisa menularkan ke keluarganya yang tidak terkonfirmasi COVID-19,” kata dia.

Saat ini, kata dia, pasien positif COVID-19 yang menjalani isolasi terpusat di GBP sebanyak 35 orang. Pihaknya berharap tidak ada lonjakan, terlebih tempat tidur yang tersedia di GBP hanya 60 bed.

“Kami akan menjadikan gedung-gedung perkantoran, seperti Banjar Convention Hall untuk tambahan tempat isolasi jika terjadi lonjakan. Mudah-mudahan itu tidak terjadi,” kata dia. 

(Budiana Martin/LIN)

Berita Terbaru

spot_img