spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Covid-19 Paksa Pemkot Bandung Ubah RPJMD 2018-2023

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terpaksa mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Hal itu dialukan agar pembangunan sesuai dengan kebutuhan Kota Bandung yang juga terdampak Covid-19.

    Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, salah satu poin yang mendasari perubahan RPJMD karena adanya kejadian luar biasa pandemi Covid-19. Ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional. 

    Menurutnya, sejak ditetapkan sebagai pandemi, kasus positif di Indonesia, Provinsi Jawa Barat dan di Kota Bandung memperlihatkan peningkatan dan persebaran yang semakin meluas. 

    “Hal ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap berbagai sektor, termasuk dalam pelaksanaan dan penganggaran pembangunan nasional dan daerah. Sehingga dibutuhkan kebijakan re-focusing dan realokasi anggaran dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Oded, saat pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) secara daring di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jabar, Kamis (19/8/2021).

    BACA JUGA: Puluhan Anak Yatim dan Piatu di Desa Pawindan Dapat Santunan

    Oded mengatakan, musrenbang merupakan momentum untuk menyusun sinergisitas, sinkronisasi, dan menyempurnakan tujuan serta sasaran, serta strategi dan arah kebijakan yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Sehingga dalam tahapan pencapaiannya dapat direalisasikan sesuai target, kemampuan, dan batasan kewenangan. 

    “Dengan demikian RPJMD menjadi landasan konstitusional dan operasional bagi penyelenggaraan pembangunan daerah yang tepat sasaran dan dapat menjadi panduan dalam menyatukan langkah bersama yang harmonis, konsisten, dan berkesinambungan mewujudkan Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis. Kebijakan ini terutama diperuntukkan bagi penanganan dan peningkatan sistem kesehatan dan penanggulangan ekonomi melalui penyediaan jaring pengaman sosial serta berbagai kebijakan lainnya,” Oded menuturkan.

    Untuk itu, Oded berharap RPJMD tidak hanya menjadi ukuran dari kinerja Kota Bandung. Tetapi juga menunjukan kinerja bagi segenap masyarakat sebagai bagian dari Kota Bandung. 

    “Saya berharap kepada para peserta musrenbang perubahan RPJMD Kota Bandung bisa mengikuti pertemuan ini secara aktif hingga usai. Memberikan masukan, saran, kritikan yang inovatif, cerdas, dan membangun, guna kesempurnaan rancangan perubahan RPJMD,” kata dia.

    Pihaknya juga meminta kepada seluruh kepala perangkat daerah untuk lebih mendalami dan memahami substansi RPJMD ini secara utuh.

    “Semakin mendalam pemahaman terhadap RPJMD, kepala OPD mampu mewujudkan kinerja organisasinya sampai level terendah,” Oded menegaskan.

    Perlu diketahui, Musrenbang digelar dalam rangka penyusunan perubahan RPJMD Kota Bandung tahun 2018-2023. Berdasarkan hasil evaluasi tahun kedua (2020) pelaksanaan RPJMD, Kota Bandung telah memenuhi syarat mendapatkan rekomendasi untuk melakukan perubahan.

    (Yusuf Mugni/Ageng) 

    Berita Terbaru

    spot_img