TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, pada 76 tahun silam, demi mengibarkan bendera merah putih di angkasa, tidak sedikit para patriot bangsa, pemuda dan alim ulama yang harus mengucurkan darah bahkan kehilangan nyawa.
Di ujung senjata tentara kolonial Belanda, mereka (para pejuang) berani bertaruh nyawa untuk mengibarkan sangsaka sebagai bukti Indonesia merdeka. Salah satu contoh adalah aksi heroik para pahlawan di Surabaya. Dengan berani mereka berdiri tegak merobek bendera negara penjajah demi merah putih berkibar.
Bahkan mereka tidak peduli, apakah setiap tetesan keringat dan darah bahkan kehilangan nyawa, akan dihargai oleh bangsa sebagai generasi penerusnya. Juga tidak peduli jika perjuangannya tidak mendapat jaminan dari negara sebagai pengganti tetes keringat dan darahnya. Tetapi tetap mereka berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan merah putih berjaya.
BACA JUGA: Fraksi PKB Ada Potensi Kecolongan Dalam Pembahasan APBD
“Jika saja dulu tidak ada para patriot bangsa, pemuda dan alim ulama yang berani dan gigih berjuang demi kemerdekaan Indonesia, niscaya kita hari ini adalah inlander-inlander terhinakan yang tidak akan pernah melihat sangsaka berkibar di seluruh pelosok nusantara,” kata Bupati Tasikmalaya dalam upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI di lapangan upacara komplek perkantoran Pemkab Tasikmalaya, Jalan Raya Baypass Bojongkoneng-Singaparna, Selasa (17/8/2021).
Demikian pula dengan kata merdeka. Hari ini tak ubah hanyalah sebuah pekikan atau teriakan belaka. Tetapi pada 76 tahun lalu, pekikan merdeka nyatanya telah membahana di seluruh pelosok negeri, membakar jiwa para patriot bangsa untuk bertempur di medan laga melawan penjajah menumpas segala keserakahan penjajah yang menghinaakan bangsa Indonesia.
“Mereka tinggalkan anak dan istri juga harta. Tak peduli apakah banyak atau sedikit, kuat atau tidak, bahkan apakah keluarga yang ditinggalkan akan mendapat jaminan atau tidak, mereka semangat bergerak dengan pekikan merdeka melumpuhkan kekuatan pasukan penjajah walaupun harus melepas nyawa berpisah dari raga,” tutur Bupati Tasikmalaya.
Nyatanya lanjut dia, berkat perjuangan para pahlawan dulu, hari ini bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Lebih lanjut Ade menegaskan, tugas bangsa hari ini adalah bagaimana mengingat dan menghormati serta berterimakasih kepada para pejuang, para pahlawan, syuhada dan mendoakannya.
“Tugas kita hari ini adalah bagaimana memelihara kemerdekaan bangsa yang telah mereka perjuangkan, menghormati bendera merah putih yang telah ditebus dengan tetesan darah dan nyawa. Bersama dan bersatu memelihara bangsa sebagai bangsa merdeka, bersatu, bangsa yang kuat,” ujar Bupati Tasikmalaya.
Ia mengingatkan kembali apa yang telah disampaikan Bung Karno, bahwa tugas kita hari ini, jauh lebih berat karena harus melawan musuh dari bangsa sendiri.
“Maka tetap bersatu, derapkan langkah bersama dan berjuang menjaga keutuhan bangsa serta memelihara kemerdekaan menuju baldatun thoyyibun warobbun ghofur,” pungkasnya.
(Farhan)