spot_img
Jumat 10 Mei 2024
spot_img
More

    Investasi Jabar Selatan Rp7,9 Trilyun

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak hanya mengembangkan wilayah utara tapi juga selatan sebagai prioritas pembangunan jangka menengah panjang.

    Menurut Ridwan Kamil, nilai proyek investasi di selatan diperkirakan mencapai Rp7,9 trilyun. Kata Dia, investasi menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang pada triwulan II/2021 mencapai 6,13 persen.

    Selama lima tahun terakhir investasi memberikan kontribusi rata-rata 24 persen pada pertumbuhan ekonomi total. Tercatat, pada semester I/2021, realisasi investasi di Jawa Barat Rp72,46 trilyun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp57,89 trilyun.

    BACA JUGA: Cair! Ini Cara Cek Penerima Subsidi Gaji Rp1 Juta

    Realisasi investasi tersebut merupakan yang terbesar secara nasional, meskipun di sisi lain masih terdapat potensi risiko ketidakpastian akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

    Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan, Jabar menjadi bagian penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jawa Barat satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia. Setidaknya ada tiga faktor pendorong pada 2020, yaitu  daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik serta ketersediaan SDM melimpah.

    Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, pelabuhan dan bandar udara Jabar juga sangat mendukung konektivitas wilayah yang memudahkan lalu lintas logistik barang. Konektivitas jadi salah satu pertimbangan investasi.

    “Kesiapan infrastruktur yang menghubungkan Jawa Barat bagian utara dan selatan merupakan poin penting untuk menarik minat investor di tahun-tahun mendatang mengingat potensi yang ada di kedua wilayah tersebut,” kata Dia.

    Di bagian selatan ada potensi pariwisata sebagai sumber penghasil devisa yang tinggi. Kemudian potensi pertanian, kelautan dan perikanan dapat membantu penyediaan pangan strategis untuk pengendalian inflasi.

    Pengembangannya sambung Herawanto, perlu didukung oleh sarana infrastruktur seperti jalan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap (Baticap), Jalur Tengah Selatan (TS), moda transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata, serta kelautan dan perikanan yang memadai.

    Herawanto menyampaikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan investasi di Jawa Barat selatan yakni diversifikasi sumber pembiayaan, penguatan sinergi antarstakeholders, dan pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi.

    Acara Infrastruktur Forum menjadi awal dari rangkaian menuju West Java Investment Summit (WJIS) 2021 yang rencananya akan digelar 19 Agustus mendatang, dan puncak Oktober 2021.

    WJIS 2021 kembali akan hadir sebagai event bergengsi untuk memperkenalkan proyek investasi unggulan Jawa barat, mempertemukan dengan investor potensial, sekaligus sebagai event sinergi.

    WJIS diselenggarakan atas kolaborasi Bank Indonesia bersama dengan Pemda Provinsi Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta seluruh stakeholders terkait.

    (Bambang)

    Berita Terbaru

    spot_img