Kamis 12 Desember 2024

3 Alasan Greysia Polii Berencana Gantung Raket

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Greysia Polii (Greys), atlet Bulu Tangkis putri Indonesia peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dikabarkan akan gantung raket karena usianya yang sudah tak muda lagi.

Saat meraih medali emas untuk Indonesia, Greysia Polii berpasangan dengan Apriyani Rahayu menumbangkan andalan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yifan (21-19, 21-15) di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021) lalu.

Prestasi yang dipersembahkan Greysia/Apriyani mencetak sejarah di sektor ganda putri. Ini menjadi medali emas pertama yang diraih ganda putri Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade.

fokusjabar.id olimpiade tokyo 2020 emas Indonesia
Pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani (FOTO: WEB)

BACA JUGA: Profil dan Biodata Pasangan Ganda Putri Indonesia Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Bahkan Greys juga turut memecahkan rekor sebagai pebulutangkis tertua yang sukses meraih medali emas di ajang Olimpiade. Yakni, pada usia 33 tahun 356 hari yang mengalahkan rekor Zhang Ning ketika meraih emas di Olimpiade Beijing 2008, pada usia 33 tahun dan 89 hari.

Sebagai atlet wanita, Greysia Polii mengaku ada rencana gantung raket karena terbentur usia dan sudah menikah.

“Ada rencana akan gantung raket karena sebagai seorang atlet wanita tidak seperti atlet pria. Saat perjalanan hidup ketika menikah dan ingin punya anak, bagi atlet pria itu tidak menjadi kendala,” kata Greys.

“Saya sudah menikah dan punya dua prioritas. Sekarang tinggal tunggu waktu yang tepat kapan pensiun dari Bulu Tangkis,” ungkap Greys menambahkan.

fokusjabar.id olimpiade tokyo 2020 emas Indonesia
Ganda putri Greysia – Apriyani (FOTO: WEB)

Cobaan Berat

Sebelum pecahkan rekor, Greys mengaku perjalanan kariernya mendapat cobaan berat saat didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 bersama Meiliana Jauhari karena dugaan sengaja mengalah dari lawan.

Momen tersebut tentunya tak mudah untuk dilupakan. Karenanya, Greys pun sempat berpikir untuk gantung raket, meski saat itu usianya baru menginjak 25 tahun.

“Waktu umur 25 tahun, saya tahu masih punya kemampuan, tapi seperti hilang asa dan sudah tidak semangat karena kejadian yang begitu besar menimpa saya waktu itu. Jadi saya ingin menyatakan pensiun,” kata Dia.

Setelah bangkit dan berjuang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Greysia kembali mengalami kendala. Di mana saat itu pasangan mainnya, Nitya Krishinda Maheswari mengalami cedera lutut dan harus menjalani operasi.

“Karena Nitya cedera, Saya pun sudah ada ancang-ancang pension dan berencana menikah. Namun ternyata Tuhan berkata lain, ada Apriyani dan pelatih minta tolong menunggu enam bulan sampai satu tahun untuk mengangkat para junior di ganda putri yang masih sangat sulit berprestasi,” kata Greys.

Ingin berkontribusi untuk kemajuan para juniornya, Greys akhirnya menyetujui permintaan pelatih, Eng Hian. Terlebih, kala itu masih terikat kontrak dengan sponsor.

Dalam menjalani tugas dan kariernya, Dia merasa nothing to lose. Bagaimana tidak, Greys sadar betul tak mudah untuk bersaing pada usia yang tak lagi muda.

“Saat masih muda menggebu-gebu ingin berprestasi, tapi ketika sudah menikah dan umur sudah senior, saya hanya nothing to lose dan mencintai apa yang saya lakukan,” imbuhnya.

Meski mendapat dukungan seribu persen dari suami dan keluarganya, Greysia mengatakan, dalam kehidupan ada season, ada musim dan kita harus tahu kapan kita harus berhenti atau melanjutkan ke fase kehidupan selanjutnya.

greysia polii fokusjabar.id
Selebrasi Greysia/Apriyani saat berakhirnya laga final Olimpiade Tokyo 2020 (foto web)

Kakak kandung Greys, Ade Polii mengatakan bahwa adiknya sudah membahas keinginannya untuk gantung raket dari dunia Badminton professional. Hanya saja belum bisa dipastikan kapan akan pensiun.

“Belum bisa dipastikan kapan Greysia Polii pensiun, hanya sudah membahas masalah itu dengan keluarga,” kata Ade Polii. 

Ade menyebut, beberapa faktor yang menjadi alasan Greysia Polii memutuskan untuk gantung raket. Di antaranya, terbentur usia, sudah menikah dan ingin fokus membina bahtera rumah tangga.

Keluarga besar memaklumi keputusan Greysia untuk gantung raket setelah mendapat medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Sementara Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna berharap Greysia Polii tak terburu-buru gantung raket. Greys diminta bersabar dan menunggu sampai Apriyani Rahayu mendapatkan pasangan yang tepat di sektor ganda putri.

Imelda menyayangkan jika Greysia Polii lebih dini gantung raket. Pasalnya, Apriyani Rahayu belum menemukan pasangan yang tepat. Untuk itu, Dia meminta Greysia dan suaminya bisa menunda keinginan memiliki anak atau pensiun.

“Pengalaman yang lalu-lalu ketika pada suatu kelompok ada juara, bagusnya jangan langsung berhenti. Tunggu dulu di bawahnya untuk naik. Dengan rasa egois saya, ingin Greysia menunggu,” kata Imelda.

(Bambang Fouristian/berbagai sumber)

Berita Terbaru

spot_img