BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perbuatan atau amal ibadah kita didunia semasa hidup itu tentunya akan dicatat malaikat baik dan buruknya, sebagian manusia bahkan sudah menyadari bahwa hal itu tidak baik, namun tanpa ia sadari hal tersebut dillakukannya.
Banyak sekali umat muslim didunia berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah, namun tanpa ia sadari bahwa atas perbuatan kecilnya, amal ibadah yang kita lakukan akan terhapus oleh hal buruk yang tanpa sadar kita lakukan.
Berikut ini adalah perbuatan yang dapat menghapus amal ibadah, dilakukan secara sengaja ataupun tidak disengaja. Berikut penjelasannya:
- Murtad
Murtad adalah perbuatan seseorang yang memutuskan untuk keluar dari Islam dan berpindah ke agama lain. Allah telah menjanjikan suatu balasan bagi mereka yang berbuat murtad. Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 217, Allah berfirman:
Yas’alunaka ‘anisy-syahril-haraami qitaalin fiih, qul qitaalun fiihi kabiir, wa saddun ‘an sabiilillaahi wa kufrum bihii wal-masjidil-harami wa ikhraaju ahlihii min-hu akbaru ‘indallaah, wal-fitnatu akbaru minal-qatl, wa laa yazaaluna yuqaatilunakum hattaa yaruddukum ‘an diinikum inistataa’u, wa may yartadid mingkum ‘an diinihii fa yamut wa huwa kaafirun fa ulaa’ika habitat a’maaluhum fid-dun-yaa wal-aakhirah, wa ulaa’ika as-haabun-naar, hum fiihaa khaalidun
BACA JUGA: 3 Sifat yang Dibenci Rasulullah SAW
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
2.Syirik
Syirik adalah perbuatan buruk yang dilakukan seseorang untuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah.
Syirik dianggap sebagai suatu kezoliman yang besar dan perbuatan tersebut merupakan penghinaan terhadap Allah. Allah akan memberikan balasan bagi mereka yang berbuat syirik yaitu dengan tidak menerima amal ibadah yang mereka perbuat. Bahkan Allah tidak akan mengampuni umat-Nya yang mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan syirik tersebut.
Dalam Alquran surat Al-An’am ayat 88, Allah berfirman:
Zaalika hudallaahi yahdii bihii may yasyaa’u min ‘ibaadih, walau asyraku lahabita ‘an-hum maa kaanu ya’malun
Artinya:
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”
3. Su’udzon
Su’udzon adalah berburuk sangka terhadap orang lain. Dari berburuk sangka inilah biasanya memunculkan keinginan untuk membicarakan keburukan orang tersebut kepada orang lain dengan melakukan ghibah tanpa menyadari bahwa dirinya sendiri memiliki keburukan ataupun aib. Rasulullah bersabda:
“Jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka itu perkataan paling dusta, janganlah kamu memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain.”
4. Riya
Riya sering disebut juga dengan sombong dalam beribadah. Riya adalah perbuatan melakukan suatu amalan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, dan Allah sangat tidak menyukai perbuatan tersebut.
Perbuatan tersebut digolongkan ke dalam jenis syirik kecil. Dan perbuatan riya tersebut dapat menghapus amal ibadah yang telah dilakukan seseorang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
“Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya.” (HR. Muslim)
6. Bid’ah
Bid’ah adalah melebihkan sesuatu dalam ibadah atau mengada-ada dalam ibadah, sehingga tidak sesuai dengan syariat agama Islam. Bid’ah merupakan suatu amalan yang tidak disyariatkan oleh ajaran agama islam. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintah dari kami, maka tertolak.” (HR. Muslim)
7. Bersumpah atas nama Allah bahwa seseorang tidak akan diampuni dosanya.
Ketika seseorang berkata atau bersumpah atas nama Allah, bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa orang lain, maka hal tersebut dianggap sebagai ucapan tanpa ilmu, dan Allah sangat membenci hal itu. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah bersabda:
“Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu.” (HR Muslim)
Semoga penjelasan ini mampu memperbaiki diri kita dan meningkatkan amal ibadah kita didunia ini.
(Nendy/Berbagai Sumber)