spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Pemprov Jabar Gandeng BUMN Penuhi Pasokan Oksigen di Rumah Sakit

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemprov Jabar berupaya untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen untuk keperluan medis dengan mengandeng beberapa pihak seperti Swasta, BUMN, BUMD dan BAZNAS.

    Hal tersebut dilakukan mengingat kebutuhan oksigen yang tersebut meningkat ketika jumlah kasus Covid-19 terus meningkat.

    “Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung,” Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Taufiq BS kata  dalam keterangan Senin (5/7/2021).

    Dia mengatakan, dengan menggandeng berbagai pihak ini bertujuang untuk meningkatkan distribusi, dukungan transportasi dan SDM terutama untuk kebutuhan sopir dan tenaga angkut tabung.

    BACA JUGA: Pemprov Jabar Fokus Tekan Kasus Covid-19

    “Untuk distribusi ini kami perkuat kolaborasi pemprov, kabupaten/kota, produsen hingga agen, karena penguatan distribusi butuh sistem kerja bersama. Saat ini posko oksigen saat ini sedang dibentuk di kabupaten/kota,” kata dia.

    Langkah lain yang lebih strategis adalah pengadaan tabung gas baru untuk medis sebanyak 300 tabung baru berisi gas oksigen 6 meter kubik dan 100 tabung baru berisi gas oksigen 1 meter kubik. Menurutnya Pemprov Jabar akan menggunakan dana BAZNAS yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana.

    “Ini akan disingkronkan dengan penyiapan buffer stok tabung gas oksigen,” katanya.

    Pemprov juga menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.

    “Ini sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil,” kata dia.

    Taufiq juga memastikan langah kerjasama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources. Kerjasama yang tengah dilakukan BUMD PT Migas Hulu Jabar ini memastikan Jawa Barat mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung 6 meter kubik per hari.

    “Kami juga melakukan penjajakan dengan BUMN lain termasuk Pusri dan Pertamina, kerjasama ini sudah dimulai dengan PT Krakatau Natural Resources,” kata dia.

    Pemprov Jawa Barat juga menurutnya sudah menghitung kebutuhan oksigen medis hingga akhir Juli 2021. Pihaknya menargetkan upaya dan kerja keras yang sudah disusun ini bisa memenuhi 10 persen kekurangan yang mencapai 9000 tabung baru.

    “Kami berterima kasih karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri dan Pertamina,” katanya.

    (Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img