CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pelajar SMP bernama Asyifa (13) warga Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar), lumpuh dan terbaring tak berdaya di RSUD Kota Banjar.
Kabarnya, penyebab kelumpuhan yang diderita pelajar tersebut karena aktivitasnya sering dihabiskan bermain gadget dari siang hingga malam. Bahkan dia kerap begadang.
“Menurut keterangan ibunya, kaki Asyifa tidak bisa digerakan (lumpuh),” kata pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, Agung Herawati.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Terapkan PPKM Darurat di 6 Provinsi 44 Kabupaten
“Kami buktikan dengan mencubit kaki pelajar itu. Asyifa tidak merasakan sakit. Dan dokter pun mengatakan dia lumpuh,” katanya menambahkan.
Asyifa mengaku bahwa kakinya cukup lama tidak digerakan karena selama setahun terakhir ini hanya bermain gadget game online Mobile Lagends (ML) sambil rebahan di tempat tidur.
“Anaknya ditanya keasikan main ML. Mulai dari subuh sampai malam bahkan suka begadang,” terangnya.
Agung pun menanyakan ke orangtuanya, kenapa dibiarkan seperti itu. Mereka menjawab, Asyifa berdalih sedang mengikuti pembelajaran secara daring.
“Saya bilang tidak mungkin belajar daring sampai seharian. Itu mah sudah kecanduan main game online,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat menanggapi terkait kabar tersebut. Sebaiknya para orangtua melarang anak mereka bermain gadget saat berada di rumah. Berikan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga anak-anak melupakan gadgetnya.
“Boleh saja menggunakan gadget tapi jangan berjam-jam. Sekarang ada kasus seorang anak lumpuh karena keseringan main gadget, nah jangan sampai itu terjadi lagi menimpa putra putri kita semua. Arahkan anak-anak pada kegiatan yang positif,” pesan Dia.
Pada situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, peran orangtua harus lebih optimal dan memberikan perhatian khusus.
“Seperti ketika anak-anak kita bersosial juga perlu menjadi perhatian karena bersosial sekarang mungkin berbeda dengan zaman dulu,” kata Asep.
“Pergaulan juga bisa menjadikan anak-anak tersesat, bapak dan ibu harus selalu mengawasi dengan baik di rumah maupun ketika bermain,” sambungnya.
Pihaknya pun menegaskan bahwa saat ini adalah tahun akhir pelajaran 2020/2021, anak-anak libur. Untuk itu, diupayakan para orangtua memberikan pengawasan dan mengarahkan waktu libur mereka kepada kegiatan yang baik.
“Semisal mengikuti kegiatan di mushola atau hal lainnya karena kondisi masih Covid-19, maka perlu menerapkan Prokes yang ketat,” pungkasnya.
(Budiana Martin/Bambang)