GARUT,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan pola hulu-hilir untuk mengatasi peningkatan pasien Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Sakit (RS).
“Dalam situasi darurat, Jawa Barat melakukan pola hulu-hilir untuk mengurangi Bed Occupancy Rate (BOR) RS,” kata Emil saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi isolasi yang berada di Kampung/Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (25/6/2021).
Menurut Gubernur Jabar, pola hulu itu (ringan atau sedang). Mereka tidak usah ke RS, cukup dirawat di sini. Karena waktu di Bandung Raya hampir sepertiganya itu ternyata tidak perlu di RS, tapi karena kurang edukasi sehingga membebani tempat tidur di rumah sakit.
BACA JUGA: BOR Naik, Hotel di Bandung Ramai-ramai Tawarkan Paket Isoman
Tempat tidur rumah sakit hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan darurat dan memiliki kondisi yang berat.
Kemudian pola hilir. Pasien yang sudah mau sembuh di RS dipindah ditransisikan dulu ke hotel, apartemen, rusun atau ke ruang isolasi di wilayah. Sehingga tempat tidur di RS yang terbatas itu betul-betul bagi mereka yang butuh penanganan emergency dan kondisi lagi berat.
Garut, lanjut dia, sudah menerapkan pola hulu untuk menangani pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan. Dia juga mengapresiasi Kampung Jayaraga yang telah membuat lokasi isolasi sehingga dapat membantu RS agar tidak collapse.
Disisi lain, Ridwan Kamil menerangkan bahwa pihaknya akan segera memberikan bantuan berupa alat bantu pernapasan ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) ataupun rumah sakit swasta di Kabupaten Garut untuk menangani pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat.
“Saya lihat di Garut memang ada kekurangan alat untuk membantu pernapasan, dua hari ini saya akan rapatkan untuk kita beli dan diserahkan ke Garut,” imbuhnya.
Emil berharap, Kabupaten Garut bisa meningkatkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 karena saat ini angka kesembuhan di Kabupaten Garut masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Barat.
“Tinggal satu lagi, ditingkatkan tingkat kesembuhan karena statistik di kami, Garut masih di bawah rata-rata Jawa Barat, apa karena laporan telat atau obatnya kurang mungkin vitamin saja tidak cukup. Itu tolong dianalisa oleh Pak Bupati, nanti Pemprov pasti akan bantu,” pungkasnya.
Terpantau FOKUSJabar, Gubernur Jabar juga mengecek langsung ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan ruang isolasi pasien Covid-19 yang berada di RSU dr. Slamet Garut.
(Andian/Bambang)