BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar operasi pasar jika terjadi kelangkaan produk kedelai di Kota Bandung.
“Kelangkaan ini terus berulang. Saya tanya ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) dan situasi seperti ini pernah terjadi. Kedelai kan import,” kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana usai meninjau proses vaksinasi bagi lansia di Monumen Perjuangan Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jabar, Kamis (27/5/2021).
Pihaknya meminta dinas terkait agar bersiap melakukan operasi pasar jika kelangkaan kedelai terus terjadi. Dirinya berharap, perajin tahu dan tempe tidak terdampak dalam waktu lama.
Sekretaris Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe Indonesia Kota Bandung Ujang Barnas mengatakan, harga kedelai terus mengalami peningkatan pasca hari raya Idul Fitri 2021. Hal itu berdampak terhadap operasional perajin tahu dan tempe di Kota Bandung bahkan beberapa pedagang berencana mogok beroperasi.
BACA JUGA: Catat, Ini Skema Pendaftaran PPDB 2021 Kota Bandung
“Kedelai harganya lagi tinggi, ada di kisaran Rp10.700. Tentu ada pengaruh kepada perajin tahu tempe,” kata Ujang Barnas..
Pihaknya mengaku telah menyarankan para pedagang agar tidak libur beroperasi. Namun, para pedagang disarankan untuk menaikkan harga tahu dan tempe sekitar 20 hingga 30 persen.
“Jika kenaikan harga tahu dan tempe naik, maka harga satu papan tahu dan tempe di kisaran Rp45 ribu sampai Rp50 ribu. Tapi, pedagang mematok harga yang bervariasi,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)