BANDUNG,FOKUSJabar.id: H-2 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, 60 ribu kendaraan mudik di putar balikan ke daerah asal. Jumlah kendaraan mudik yang melintas dan diperiksa sebanyak 130 ribu kendaraan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, jumlah tersebut, tak lebih dari satu persen dari total jumlah masyarakat Jabar yang kerap mudik. Dalam kondisi normal, masyarakat yang mudik bisa mencapai 6 juta orang.
“Kalau ada bocor-bocor, saya kira di bawah 60 ribu lah. Jadi, 99 persen warga sudah sesuai dengan aturan pemerintah,” kata Ridwan Kamil pada saat pemantauan pos penyekatan di kawasan Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).
Ridwan Kamil mengaku, dengan masih banyaknya kendaraan mudik dikhawatirkan adanya penularan. Berdasarkan hasil tes Covid-19 terhadap pemudik secara acak, sebanyak 15 pemudik terkonfirmasi positif Covid-19.
BACA JUGA: Larangan Mudik, Ratusan Kendaraan Masuk Kota Bandung Diputar Balik
“Berita besarnya, terbukti, ada 15 pemudik yang positif COVID-19,” kata dia.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan, ketika masyarakat memaksa mudik, mereka yang terpapar Covid-19 bisa menularkan kepada orang tua maupun sanak saudara di kampung halaman.
“Kasian nanti orang tua yang didatangi pemudik (terpapar) Covid-19,” katanya.
Dia menekankan, tradisi mudik untuk bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman merupakan perbuatan yang mulia. Namun, dia kembali menegaskan, mudik di tengah pandemi Covid-19 sangat berisiko karena bisa menyebabkan peningkatan kasus.
“Kembali saya ingatkan, mudik itu baik, mudik itu mulia. Bertemu orang tua itu mencari ridho surga, tapi dalam waktu yang sama ada potensi kebahayaan. Dalam syariat Islam, kalau ada kebaikan bentrok dengan kebahayaan, maka syariatnya harus membereskan dulu kebahayaan. Jadi, kalau ada mudik dan Covid-19, Covid-19 dulu yang dibereskan,” Ridwan Kamil menjelaskan.
Di sisi lain, Kang Emil berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah menaati aturan larangan mudik Lebaran 2021. Termasuk petugas yang telah bekerja menghalau para pemudik agar potensi penularan Covid-19 dapat ditekan.
(Anthika Asmara/Ageng)
