Kamis 12 Desember 2024

Pemkot Bandung Matangkan Persiapan PTM Juli 2021

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) terus melakukan persiapan berbagai keperluan penunjang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan digelar pada Juli 2021 mendatang.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial  mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak tanpa terkecuali bagi dunia pendidikan Indonesia. Dampaknya, peserta didik tak bisa belajar di sekolah selama satu tahun lebih.

“Kita berharap proses belajar mengajar siswa-siswi bisa lebih baik dan lancar. Mudah-mudahan ke depan anak-anak kita bisa belajar tatap muka kembali. Insya Allah dimulai Juli yang akan datang. Tapi tentu saja ini harus kita siapkan seluruh infrastrukturnya salah satunya urusan kesehatan,” kata Oded di Kota Bandung, Senin (3/5/2021).

BACA JUGA: Disdik Jabar Luncurkan Sistem Lapor Penahanan Ijazah

Saat ini, jumlah pegawai tenaga kependidikan (PTK) di Kota Bandung yang sudah mengikuti penyuntikan vaksin sebanyak 32 ribu orang.

“Rekonsilisasi seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus bekerja mempersiapkan diri agar pembelajaran tatap muka berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Oded memastikan, pada PTM nanti, keamanan dan kenyamanan siswa menjadi prioritas. Sehingga ia telah menginstruksikan Disdik untuk berhati-hati dan teliti dalam menyiapkan daftar periksa kebutuhan PTM.

“Outputnya atau akhirnya adalah bagaimana anak-anak bisa serentak berjalan dengan baik. Anak-anak bisa nyaman kembali belajar. Sehingga mereka bisa merdeka, dan kembali belajar kembali seperti sebelum ada Covid-19,” ungkap Oded.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dusdik Kota Bandung, Edy Suparjoto menyatakan, kesiapan infrastruktur untuk SD dan SMP negeri sudah mencapai 100 persen. Sedangkan kesiapan sarana dan prasarana penunjang PTM di sekolah swasta juga sudah mencapai 98 persen.

Meski begitu, Edy menyatakan, penyelenggaraan PTM tetap tergantung izin dan kesiapan para orang tua siswa. Hal itu menjadi prasyarat utama untuk memulai PTM di Kota Bandung.

“Pak Wali sudah mewanti-wanti jangan tergesa-gesa. Dari daftar periksa kita, analisa dengan prinsip 5S yaitu Siap guru, Siap siswa, Siap sarana prasarana, Siap kepala sekolah dan Siap orangtua. Hal penting bagaimana guru dan orang tua memberikan kesiapan apakah secara mental ataupun kondisi kesehatannya,” ucap Edy.

Edy menambahkan, untuk pola pelaksanaan PTM dilaksanakan terbatas. Bukan hanya menyoal kapasitas saja, tetapi juga mata pelajaran. Sejumlah aktivitas juga masih belum diperbolehkan berjalan normal.

Semisal, mata pelajaran yang terdapat kontak fisik seperti olahraga masih belum diperbolehkan. Selain itu, kantin sekolah juga belum boleh beroperasi.

“Kita akan mengatur penjadwalan. Jadi tidak boleh lebih dari dua mata pelajaran atau sekitar 4 jam seharinya. Kemudian disif dengan jadwal 50 persen. Bisa setengah hadir di kelas kemudian sisanya belajar di rumah, atau satu hari belajar dan besoknya bergantian,” katanya

(Yusuf Mugni/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img