BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, lembaga penyiaran memiliki peran penting dalam sosialisasi dan edukasi. Terutama soal penanganan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Kata Emil, lembaga penyiaran menyebarluaskan informasi dengan interaktif. Informasi yang dikemas dalam bentuk video dan suara akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat dalam “Dialog Penyiaran Jawa Barat dalam rangka Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88 oleh KPID Jabar” via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021).
BACA JUGA: Hendak Nyeduh Kopi, 1 Orang Pekerja Bangunan di Tangerang Tewas Tersengat Listrik
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) intens menjalin kerja sama dengan lembaga penyiaran untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
“Alhamdulillah, lewat Diskominfo, kehumasan bisa bermitra luar biasa terkait vaksinasi dan kerja sama lainnya ke seluruh media,” kata Emil.
Gubernur Jabar menyebut, Pemprov saat ini menerapkan konsep pentahelix dengan menggandeng lima unsur. Yakni, akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
Dalam setiap proses dan kegiatan pembangunan, keterlibatan lima unsur tersebut dapat membuat proses pembangunan berjalan lebih efektif dan efisien.
“Jadi rumus inilah yang menjadi teori baru dalam pembangunan. Makanya Kami membuka diri bagi yang mencintai Jabar untuk terlibat dalam membuat keputusan,” katanya.
Emil pun memotivasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar untuk turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi daerah.
“Kami butuh KPID Jabar untuk membangkitkan semangat. Di balik gelapnya terowongan, ada sisi terang di ujung yang dapat tingkatkan optimisme,” katanya penuh diplomasi.
“Kita berharap dengan dukungan penyiaran, perekonomian bisa tumbuh. Saya juga berpesan agar di stasiun TV dan radio bikin acara yang mendorong orang belanja kepada UMKM,” pungkas Emil.
(Bambang Fouristian)
