MAKASAR,FOKUSJabar.id: Pasangan suami istri (pasutri) pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diketahui baru menikah sekitar 7 bulan.
Hal itu disampaikan oleh ibu kandung berinisal EM dari pelaku wanita , sang ibu mengatakan , pasutri itu berbisnis dengan berjualan secara online.
“(Menikah) 7 bulan lalu. (Kegiatan) jualan online, saya tahu dia jualan online dan suaminya yang antar makanan,” kata sang ibu di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Senin (29/3/2021).
EM mengaku mengetahui anaknya merupakan pelaku wanita dari aksi bom bunuh diri tersebut.
“Saya dari keluarga (pelaku) perempuan. Baru tahu tadi malam kalau itu anak saya,” kata EM, seperti dilansir Detik.
BACA JUGA: Detik-Detik Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Terekam CCTV, Berikut Kronoligisnya
Menurut EM, dia sudah jarang bertemu dengan putrinya sejak menikah dengan pelaku laki-laki bom bunuh diri. Hal ini karena keduanya sudah tinggal sendiri.
“Jadi jarang ketemu selama sudah menikah. Biasa ji datang di rumah tapi jarang,” kata dia.
EM sebelumnya tiba di RS Bayangkara, Makassar, diambil sampel DNA. Polisi hendak memastikan identitas putrinya yang menjadi pelaku bom bunuh diri.
“Biddokkes Polda Sulsel melakukan tes antemortem yang dan juga periksa DNA terhadap korban yang diduga sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral yang terjadi kemarin,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan saat ditemui di RS Bayangkara Makassar, Senin (29/3).
(Agung)