TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: DPRD Kabupaten Tasikmalaya menetapkan dan mengumumkan pasangan Ade-Cecep sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada 2020, dalam rapat paripurna secara virtual, Rabu (24/3/2021).
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al-ayubi mengatakan, hasil rapat paripurna pengumuman penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih akan disampaikan kepada Gubernur untuk ditindak lanjut ke Mendagri Mentri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mendapat pengesahan.
“Hari ini kami langsung mengirimkan usulan ke Mendagri melalui Gubernur. Pengesahannya dilakukan paling lama selama 14 hari kerja. Sebelumnya KPU juga sudah mengesahkan pasangan Ade-Cecep,” kata dia.
BACA JUGA: Inilah Cara 2 Parpol di Tasikmalaya Syukuri Kemenangan Pilkada
Sementara itu Bupati terpilih, Ade Sugianto mengaku, akan memanfaatkan waktu luang pra pelantikan untuk bercengkrama dengan keluarga. Mempererat jalinan komunikasi dan silaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga terdekat.
“Ya saya manfaatkan waktu luar ini untuk rehat dari berbagai aktifitas politik. Saya memilih lebih banyak bersama keluarga,” kata Ade.
Adapun nanti setelah dilantik lanjut dia, agenda utama adalah menuangkan visi misi sebagaimana disampaikan ke publik pada saat kampanye lalu.
“Dalam waktu enam bulan visi misi itu harus bisa diterjemahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) kita, serta mempertimbangkan n perubahan kondisi dan kebijkan pembangunan nasional. Sehingga RPJM kita lebih membumi dan bisa berakselerasi,” kata Ade.
Wakil Bupati Tasikmalaya terpilih Cecep Nurul Yakin mengatakan, rencana pembangunan Kabupaten Tasikmalaya ke depan harus berisisan dengan program pemerintah pusat maupun provinsi. Antara lain pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi Covid-19.
Dari sekian rencana pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat itu adalah relokasi pasar tradisional Singaparna.
“Relokasi pasar tradisional ini menjadi sangat penting jika dikaitkan dengan rencana keberadaan exit tol Cilenyi, Garut, Tasikmalaya (Cigatas) di wilayah Singaparna. Tentu tidak elok jika exit tol di Singaparna sedangkan Singaparna sebagai pusat ibu kota, masih menjadi pusat aktifitas rakyat dan sumber kemacetan,” kata dia.
Ini tentunya menjadi PR besar bagi pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga kehadiran exit tol nanti berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
(Farhan/Anthika Asmara)