BANDUNG,FOKUSJabar.co.id: Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Riswandi mengaku telah memasang sebanyak 16 closed circuit television (CCTV) di titik-titik rawan Banjir di Kota Bandung sejak tahun 2020 lalu. Pemasangan CCTV dilakukan agar penanganan dan respon terhadap banjir atau genangan air bisa lebih cepat diatasi.
Beberapa CCTV dipasang di titik rawan banjir. Seperti di perempatan Jalan Gedebage, Pasar Induk Gedebage dan Jalan Moch. Toha.
“Sudah ada tanda-tanda kenaikan (banjir), kita informasikan ke UPT yang bersangkutan. Jadi para petugas akan langsung mengecek ke lokasi rawan banjir dan akan dilakukan tindakan pencegahan termasuk menyiapkan pompa,” kata Didi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jabar, Selasa (23/3/2021).
Didi mengungkapkan, sepanjang tahun 2020, terdapat 10 lokasi yang sering terjadi banjir. Diantaranya Jalan Kopo Citarip mencapai 24 kali banjir dan di wilayah Rancabolang sebanyak 18 kali.
BACA JUGA: FORKI Kota Bandung Gelar Seleksi Atlet Tanpa Dukungan KONI
“Jalan Terusan Pasirkoja sebanyak 16 kali genangan banjir, Simpang Gedebage 16 kali, Jalan Cibaduyut 14 kali banjir dan Cikadut 8 kali banjir. Kita akan terus berupaya mencari tempat parkir air di Kopo Citarip namun belum dapat,” kata dia.
Selain itu, pihaknya akan terus berupaya membangun insfratuktur untuk menangani banjir di Kota Bandung.
“Rencananya akan membuat sumur imbuhan di Jalan Cibaduyut pada tahun 2020 namun belum terealisasi dan diharapkan dapat berjalan tahun 2021. Sementara banjir yang kadang terjadi di Pasteur, BBWS berencana akan membuat jalur drainase diperbesar,” kata Didi.
Meski demikian, pihaknya mengaku selama 2018 hingga saat ini, titik rawan banjir mencapai 68 titik namun. Berkurang di tahun 2020, dimana kejadian banjir hanya terjadi di 32 titik.
“Titik rawan banjir mencapai puluhan titik namun pada tahun 2020 kejadian banjir hanya mencapai kurang lebih 32 titik,” Didi menegaskan..
(Yusuf Mugni/Ageng)