BANDUNG,FOKUSJabar.id: Cermai, ceremai, cereme atau cerme adalah nama sejenis pohon. Buah masam ini dikenal juga dengan nama, ceureumoe (Aceh), chermai (Mal.), karmay (Ilokano, Fil.), mayom (Thai.).
Dalam bahasa Inggris dinamai Otaheite gooseberry, Malay gooseberry dan beberapa sebutan yang lain. Nama ilmiahnya adalah Phyllanthus acidus.
Perdu atau pohon kecil dengan ketinggian sampai 9 meter, bercabang rendah dan renggang. Sepintas, pohon cerme bukan tidak mirip dengan pohon Belimbing Wuluh.
BACA JUGA: 11 Manfaat Buah Melon untuk Kesehatan
Daun tunggal, bundar telur dengan ujung runcing, panjang 2-7 cm, tersusun di rantingnya seperti daun majemuk menyirip.
Bunga-bunganya berkelamin tunggal atau ganda, merah, berbilangan 4, tersusun dalam malai hingga 12 cm. Buah batu, bulat dengan 6-8 rusuk, kuning keputihan menyerupai lilin, berdiameter hingga 2,5 cm, bergantungan sendiri atau dalam untaian.
Daging buah keputihan, masam dan banyak berair, di tengahnya terdapat inti yang keras dengan 4-6 butir biji.
Buah ceremai sering dimakan segar dengan dicampur gula, garam atau dirujak. Cermai juga kerap dibuat manisan, direbus (disetup) atau dibuat minuman penyegar. Daun mudanya digunakan sebagai lalap.
Daun dan biji dari tanaman ini mempunyai khasiat untuk kesehatan. Daunnya untuk batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker dan seriawan. Sedangkan bijinya untuk sembelit dan mual.
Rebusan akar ceremai digunakan untuk meringankan asma dan mengobati penyakit kulit. Bahan penyamak juga dihasilkan dari kulit akarnya.
Pohon ceremai kerap ditanam sebagai peneduh atau penghias halaman dan taman. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, menyukai tempat yang lembap sampai ketinggian sekitar 1.000 mdpl dan dapat dibiakkan melalui biji atau stek.
Ceremai diperkirakan memiliki asal usul dari Madagaskar. Kini telah menyebar ke berbagai wilayah tropis seperti di Asia Tenggara (Vietnam Selatan, Laos, Indonesia dan Malaya bagian utara), kepulauan-kepulauan Mauritius, Reunion dan Guam, Hawaii serta kepulauan di Samudra Pasifik.
Pada tahun 1793, tanaman ini dibawa ke Jamaika dari Timor dan sejak itu menyebar luas ke seluruh kepulauan Karibia dan masuk ke Amerika Tengah dan Selatan.
Buah ceremai memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Selain itu, terdapat juga vitamin A, B6, B6, B9, dan B1.
Kandungan mineralnya juga cukup lengkap. Yang paling banyak adalah kalium atau potasium, lalu kalsium, fosfor, tembaga, kromium, magnesium juga mangan.
Dalam buah ceremai tersimpan juga kandungan tannin, quercetin dan flavonoid yang cukup tinggi (muda ataupun matang).
Meski tak populer, kandungan antioksidan di dalam buah ini termasuk cukup tinggi. Tambah lengkap dengan kandungan serat di dalamnya serta sejumlah enzim yang membantu kinerja pencernaan.
Berikut 5 manfaat buah Ceremai:
- Membantu Atasi Infeksi
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah cermai dapat berperan melawan serangan bakteri dan virus serta menstimulasi fungsi imunitas. Buah ini juga memiliki asam laktat yang memiliki kemampuan anti bakteri.
Cermai juga bekerja sebagai astringent yang meredakan efek inflamasi. Tannin sendiri memiliki pengaruh baik pada kelenjar tiroid dan menstimulasi tubuh lebih peka terhadap serangan infeksi
- Baik untuk Diet
Kadar kalori dalam buah ini hanya sekitar 44 kalori untuk 100 gram. Namun nutrisinya cukup tinggi ditambah kemampuannya meningkatkan daya serap protein. Selain itu, buah ceremai juga baik untuk diet berkat kadar seratnya yang juga cukup besar.
Ada peran buah cermai pula untuk menstimulasi pembakaran dan meningkatkan daya serap sel terhadap glukosa darah. Inilah yang menjadikannya salah satu buah favorit dalam diet yang lazim diterapkan di India.
- Baik untuk Pencegahan Kanker
Dalam buah cermai yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi dengan jenisnya yang cukup beragam membuat buah ini masuk dalam kategori buah anti kanker.
- Membantu Pasien Diabetes
Dalam buah ini terkandung kromium, sejenis senyawa mineral yang berperan terhadap proses penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap sinyal insulin.
Buah ceremai sudah banyak digunakan secara tradisional sebagai buah pilihan dalam menu diet pengidap diabetes di India.
- Membantu Atasi Sembelit
Dalam buah ini ditemukan kadar serat yang tinggi, kebanyakan adalah jenis serat larut air yang memiliki daya dorong cukup kuat melancarkan BAB.
Di kawasan Sumatera, mereka biasanya mengonsumsi cermai muda yang asam untuk mengatasi konstipasi. Namun jika berlebih akan menyebabkan masalah pada lambung dan usus.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)