spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Anak Anda Step? Ini Dia 6 Langkah Pertolongan dan Pencegahannya

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Demam pada sebagian anak bisa diikuti dengan kejang. Kondisi tersebut dikenal sebagai kejang demam (step).

    Menurut William R. Turk, Kepala Divisi Neurologi di Nemours Children’s Clinic di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, step pada anak harus diwaspadai karena bisa datang tiba-tiba dan sering diawali dengan kehilangan kesadaran.

    Saat menghadapi si kecil step, dianjurkan untuk waspada namun tetap tenang. Oleh karena itu, perlu mengetahui langkah pertolongan pertama.

    BACA JUGA: 5 Trik Atasi Takut Jarum Suntik Saat Divaksin

    Kejang demam pada umumnya menimpa anak usia 3 bulan hingga 5 tahun. Penyebab tubuh anak kejang saat demam belum diketahui secara pasti, namun hal ini diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuh.

    step fokusjabar.id
    Ilustrasi (foto web)

    Meskipun step tidak memiliki dampak jangka panjang pada anak, tetapi sebaiknya para orangtua mengetahui penyebabnya agar dapat segera diatasi.

    Berikut penyebabnya:

    1. Infeksi

    Adanya infeksi pada tubuh meningkatkan risiko anak alami kejang demam. Seperti infeksi virus flu, radang amandel dan infeksi telinga.

    1. Dampak Imunisasi
    2. Faktor Genetik

    Jika orangtua pernah mengalami kejang demam berulang, kondisi ini juga rentan dialami oleh anak. Faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab anak mengalami kejang demam.

    1. Riwayat Kejang Demam

    Kejang demam dapat terjadi secara berulang pada anak apalagi jika anak pernah mengalami kejang demam sebelum usianya 1 tahun dan anak mengalami step ketika suhu tubuh tidak terlalu tinggi.

    Kondisi Anak yang Mengalami Kejang Demam

    • Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38°.
    • Seluruh tubuhnya (terutama tungkai dan lengan) terlihat gemetar, kaku atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.
    • Si Kecil mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.
    • Si Kecil tidak merespons atau tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.
    • Si Kecil pingsan setelah kejang.

    Langkah Pertolongan Pertama:

    1. Letakkan anak di tempat yang datar

    Tempat tersebut sebaiknya luas dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.

    1. Posisikan anak tidur menyamping, untuk mencegahnya tersedak saat kejang.
    2. Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
    3. Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
    4. Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.
    5. Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.

    Amati kondisi anak saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan bahwa si kecil kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.

    Jika memungkinkan, rekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami anak.

    step fokusjabar.id
    Ilustrasi (foto web)

    Step umumnya berlangsung selama 1-2 menit. Setelah itu, anak mungkin akan menjadi lebih rewel dan kebingungan selama beberapa jam, sebelum kelelahan dan akhirnya terlelap.

    Kondisi Step yang Membutuhkan Penanganan Darurat

    Setelah memberikan pertolongan pertama, si ibu tetap perlu membawanya ke dokter meskipun kejangnya sudah berhenti. Hal ini penting dilakukan, agar dokter dapat memeriksa kondisinya serta mengetahui penyebab kejang yang dialami.

    Para Orangtua juga harus segera membawa Si Kecil ke dokter jika mengalami, kejang selama lebih dari 5 menit, kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya, kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan serta kejang berulang dalam waktu 24 jam.

    Sebagian besar step pada anak tidaklah berbahaya dan bukan merupakan tanda adanya epilepsi atau kerusakan otak. Juga tidak menyebabkan anak mengalami penurunan kemampuan belajar atau gangguan mental.

    Meski begitu, tetap perlu waspada. Pasalnya, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, demam yang diikuti dengan kejang dapat menjadi tanda dari meningitis atau gangguan serius lainnya.

    Cara Mencegah Step:

    Prinsip pencegahan kejang demam adalah dengan menurunkan panas saat anak demam dengan pemberian obat pereda demam (paracetamol). 

    Pilihlah bentuk sediaan obat cair (sirup) yang sesuai dan mudah dikonsumsi anak-anak. Bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi oral (diminum atau ditelan) dapat diberikan sediaan enema atau penggunaan melalui rektal (dubur). 

    Berikan anak kompres hangat, pada dahi, ketiak, atau lipatan siku. Berikan anak minum yang banyak untuk menurunkan suhu.

    Sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah agar dapat mengukur suhu anak dan dapat memberikan pencegahan seperti yang sudah disebutkan. Semoga Bermanfaat!

    (Bambang Fouristian/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img