spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Ini Kronologis Pemukulan Ojol Oleh Anggota Satpol PP Kota Bandung

    BANDUNG,FOKUSJabar.co.id: Insiden pemukulan driver ojek online (Ojol) oleh anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kota Bandung berbuntut panjang.

    Ratusan Ojol di Kota Bandung menyeduruk Mako 2 kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Jalan Dalem Kaum Kota Bandung Jabar Rabu (3/3/2021). Mereka tidak terima salah satu anggotanya dipukul oleh anggota Satpol PP.

    Kejadian tersebut bermula dari salah satu anggota driver ojol Achmad Suryana (29) yang mendapat orderan di Plaza King, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung sekira pukul 13.26 WIB. Tiba-tiba ada seorang copet, Achmad pun ikut mengejar copet tersebut dan berhasil ditangkap oleh Satpol PP.

    Namun, pada saat sang copet dibawa ke kantor Satpol PP, dirinya yang ketika itu kesal dengan copet ikut memukul, sayangnya pada saat hendak keluar dia malah digiring ke dalam kantor dan dipukul oleh Satpol PP. Achmad yang merupakan Ketua Si Bolang, salah satu komunitas Ojol di Bandung tidak terima atas perlakuan anggota Satpol PP , lalu meminta bantuan kepada sesama rekan ojolnya.

    BACA JUGA: Ratusan Pengemudi Ojol Geruduk Kantor Satpol PP Kota Bandung 

    “Awalnya tadi dapat orderan dari King, terus kebetulan di atas ada copet, nah copet itu lari ke arah dalam kaum di sini, saya kejar diambil sama Satpol PP dibawah ke kantor Satpol PP, nah yang lain pada diusir, memang saya agak kesal sama yang namanya copet saya masuk ke dalem saya pukul copet malah Satpol PP yang lain malah balik mukulin saya, gak tahu kenapa saya langsung dibawa kedalem langsung dipukulin, walaupun sudah keluar saya dibawa lagi ke dalem ditarik lagi ke dalem dipukulin lagi, saya keluar sambil didorong, ya sayakan merasa tidak enak,” kata Achmad di Mako 2 Satpol PP Kota Bandung Jalan Dalem Kaum Jabar Rabu (3/3/2021).

    Atas kejadian tersebut, dirinya mengaku meminta bantuan pada ojol lainya. Berdasarkan Pantauan FokusJabar.co.id Pukul 15:40 Ratusan Ojol mendatangi. Mako 2 Satpol PP Kota Bandung mereka  meminta kejelasan dan penindakan terhadap anggota Satpol PP yang diduga melakukan pemukulan terhadap pengemudi Ojol. ‎

    “Pada saat itu saya minta bantuan sama anak-anak, Alhamdulillah anak-anak ternyata banyak banget yang kesininya. Terus ada tadi dari media sebelah sudah wawancarai saya tapi pas dilihat ternyata malah kebalikannya disangkanya Ojol yang mukulin Satpol PP, makanya saya takutnya begitu lagi,” kata Achmad.

    Pada saat pemukulan dirinya di mengaku di keroyok oleh 15 anggota Satpol PP Kota Bandung.
    Menyebabkan bagian pipi kirinya berdarah, tangan kirinya terluka, badannya ditendang dan kakinya kena pukul. Selain dipukul, Achmad juga mendapat makian yang dilontarkan kepadanya.

    “Kalau luka semuanya kena, wajah, di badan sama kaki juga, ditendang juga, yang luka muka sebelah kiri, tangan juga ditarik terus. Makanya itu yang bikin kecewa, soalanya dipukulnya banyak, ada 15 orang Satpol PP yang mukulin, ngeroyok, makanya tadi saya udah gak enak, mereka bilangnya udah gak enak, bilang anjing lah ke saya, sayakan tidak bilang apa-apa ke mereka, mereka yang mancing, saya dipukulin, jadi saya minta bantuan sama anak-anak,” kata dia.

    Ahcmad menyayangkan tindakan yang dilakukan pihak Satpol PP, pasalnya sebagai aparat seharusnya mampu mengayomi masyarakat. Padahal, ia telah mengaku sebagai ojol, namun tidak digubris.

    “Bukannya mengayomi atau bagaimana ini malah main hakim sendiri, saya bukannya maling atau bagaimana, saya cuman mukul satu kali (maling) dan ikut bantu nangkep. Padahal saya sudah bilang saya Ojol malah saya ditarik kedalam dan di pukulin,” kata Achmad.

    Meski begitu, pihaknya telah melakukan mediasi dengan Pihak Satpol PP. Menurutnya, telah ada kesepakatan yang terjalin untuk memberikan sanksi kepada anggota Satpol PP yang melakukan pemukulan.

    “Hasilnya Alhamdulillah kita sepakat berdamai, tapi dengan persyaratan untuk orang-orang yang tadi mukulin minta di kasih efek jera, diberi sanksi. Alhamdulilah tadi sudah ada perjanjian hitam di atas putih,” kata Ahmad.

    Achmad berharap, kedepanya tidak ada lagi kejadian seperti ini, untuk para petugas keamanan jangan bersikap arogan.

    “Buat kedepannya kalau bisa jangan main hakim sendiri, jangan sampai seenaknya jangan mentang-mentang kita punya seragam jadi arogan,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img