spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Wisata Situ Leutik Kota Banjar Terbengkalai Karena Tidak Jelas Pengelolaan

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Kejelasan pengelolaan Destinasi Wisata Situ Leutik masih murat-marit atau tidak jelas peruntukannya akan di Kelola oleh pihak Desa atau Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat.

    Pasalnya, Destinasi Wisata yang berada di Desa Cibereum, Kec/Kota Banjar hingga saat ini terkesan terbengkalai karena tidak ada pengelola yang jelas untuk memajukan sektor pariwisata.

    Kepala Desa Cibereum Yayan Sukirlan mengatakan, untuk pengelolaan Situ Leutik pemerintah desa juga belum mendapatkan kejelaskan.

    “Terkait diserahkannya kedesa itu mungkin suatu keputusan atau kebijakan dari kepala daerah yang kami harapkan,” katanya pada FOKUSJabar saat ditemui usai kegiatan penaburan ikan bersama Forkopimda Kota Banjar di Situ Leutik. Senin (22/2/2021).

    BACA JUGA: Kisah Tempat Wisata Situ Leutik dan Hantu Cantik Bernama Jaenah

    Menurut Yayan, pengelolaan Destinasi Wisata Situ Leutik saat ini masih dalam tahap proses. Meski demikian pihaknya sangat berharap pengelolaan tersebut bisa dilakukan oleh pihak Pemerintahan Desa Cibereum. Adapun jika tidak dia menginginkan dilibatkan dalam pengelelilaan tersebut.

    “Sekarang masih dalam proses mungkin nanti akan ada satu musyawarah lagi, kami juga ingin pengelolaan tersebut karena dalam dalam hal itu bisa mendongkrak ekonomi warga kami, dan kami ingin sekali dilibatkan,” kata dia.

    FOKUSJabar.id Situ Leutik
    Forkopimda Kota Banjar saat menabur ikan di Situ Leutik. (Foto: Budiana)

    Dia mengatakan, kepemilikan terkait pengelelolaan wisata tersebut bisa bisa dipastikan akan terlaksana pada tahun 2021 ini dan pihaknya masih menunggu informasi dari Pemerintahan Kota  terkait hal ini.

    “Jadi sampai saat ini pengelolaan Situ Leutik masih tidak jelas,” kata Yayan.

    Sementar itu Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Banjar, Dedi Suardi mengatakan bahwa untuk pengelolan Wisata Situ Leutik, Pemkot Banjar telah menyerahkannya ke Dinas yang dipimpin olehnya. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Walikota nomor 556/79/2020 tentang penetapan pengelolaan destinasi pariwisata di Kota Banjar.

    “Kalo untuk pengelolaannya sudah diserahkan ke kami (Disporapar Kota Banjar), yang dituangkan dalam Keputusan Walikota,” kata dia.

    Kendati demikian Dedi mejelaskan, pihaknya belum bisa memaksimalkan pengelolaan apalagi saat ini terbatas dengan anggran yang tidak ada karena pemerintah saat ini fokus menangani Covid-19.

    “Tapi saat ini anggaran untuk pariwisata tidak ada, Situ Leutik saja saat ini hanya ada biaya perawatan bersih-bersih untuk 10 orang yang per-orangnya tuh dikasih upah sebesar 610.000 per-bulannya,” kata dia.

    Dedi juga menyebutkan, meski pengelolaannya diserahkan ke Disporapar, namun dalam keputusan walikota tersebut tercantum bahwa pihaknya bisa melakukan kerjasama dengan pihak Desa/Lembaga kemasyarakatan setempat untuk pengembangan objek dan daya tarik pariwisata.

    “Tapi barusan perwakilan kami menghadap Tapem (Tata Pemerintahan) menyebutkan bahwa oengelolaan tersebut tidak bisa di sertakan ke pihak desa, adapun yang dimaksud bahwa kerjasama itu dilakukan dengan mitra Desa,” katanya.

    Menyikapi keterbatasannya anggaran dan kerjasama tersebut tidak bisa dilakukan dengan piham pemerintah Desa, pihaknya akan melakukan dulu kordinasi mengenai hal ini.

    “Nanti kami akan kordinasikam dulu supaya bisa menentukan bisa dengan siapa kami bersinergi dalam mengembangkan wisata ini, karena semakin cepat pengembangan ini maka akan lebih baik untuk mendongkrak ekonomi masyarakat Kota Banjar,” kata Dedi

    Sementara itu sebelumnya Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih mengatakan dimasa pandemi virus corona ini sangat berdampak pada beberapa sektor yang ada di Kota Banjar salah satunya Pariwisata.

    “Sektor Pertanian dan Peternakan dimasa covid-19 ini masih bisa bertahan bahkan meningkat sampai 24 persen sedangkan untuk sektor Industri dan Pariwisata terpuruk atau turun hingga 40 persen,” kata dia.

    Hal tersebut mendorong Pemerintahan Kota Banjar harus menacari terobosan dan upaya dalam mengatasi keterpurukam sektor-sektor yang terpuruk dimasa pandemi covid-19.

    “Kami akan  mencoba mencari terobosan dan upaya untuk bisa menormalkan kembali sektor-sektor yang terpuruk dimasa Covid-19,” kata Ade

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img