BANDUNG,FOKUSJabar.id: Realisasi penanaman modal (investasi) ke Jawa Barat sepanjang 2020 lalu mengalami penurunan. Meski begitu, tetap mendudukan Jawa Barat sebagai tujuan investasi tertinggi dibanding provinsi lain.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara mengatakan, pandemi Covid-19 mempengaruhi realisasi investasi. Baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN) ke Jawa Barat sepanjang tahun lalu.
Pihaknya mencatat total realisasi investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Januari – Desember Tahun 2020 yang direalisasikan oleh para investor di 27 Kabupaten/Kota mencapai Rp120,4 trilyun.
BACA JUGA: Aktor Termahal Korea Kim Soo Hyun Pamerkan Mie Instant dan Kripik Singkong Indonesia di Instagramnya
“Realisasi sepanjang 2020 menurun dibanding periode yang sama 2019 lalu yang mencapai Rp137,069 trilyun. Turun sekitar Rp17 trilyun,” katanya di Bandung.
Meski menurun, namun dari sisi realisasi secara nasional, Noneng memastikan Jawa Barat melebih target yang dibebankan oleh Pusat. Menurutnya pihaknya telah mencapai 121,65 persen dari target nasional sebesar Rp99 trilyun.
“Realisasi sepanjang 2020 juga menyerap tenaga tenaga kerja sebanyak 113.426 orang, serta jumlah proyek sebanyak 20.020 proyek LKPM,” ujarnya.
Noneng melansir penurunan investasi datang dari realisasi investasi untuk PMA. Tahun lalu modal asing yang ditanam di Jawa Barat total mencapai Rp69 trilyun atau menurun sebesar Rp19 trilyun dibanding periode yang sama 2019 lalu. Sementara jumlah tenaga kerja sebesar 85.928 orang turun 8.716 orang dari periode yang sama tahun 2019 sebesar 94.644 orang.
“Jumlah proyek LKPM PMA sendiri meningkat dari 10.455 proyek LKPM pada periode Januari – Desember tahun 2019, menjadi 11.031 proyek LKPM pada Januari – Desember tahun 2020 atau naik 576 proyek LKPM,” tuturnya.
PMDN menjadi penyelamat investasi ke Jawa Barat sepanjang 2020 lalu. Realisasi investasi untuk PMDN di Jawa Barat tahun 2020, yang ditanamkan oleh para investor sebesar Rp51.4 trilyun meningkat Rp2.1 trilyun dari periode investasi yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp49.2 trilyun.
“PMDN menyumbang jumlah tenaga kerja sebesar 27.498 orang, turun 8.562 orang dari periode yang sama tahun 2019 sebesar 36.060 orang, untuk jumlah proyek LKPM sebesar 8.989 proyek LKPM atau naik 4.074 proyek LKPM dari 4.915 proyek LKPM pada periode yang sama tahun 2019,” katanya.
(Antik Asmara)