BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 25.190 Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di Kota Bandung telah melakukan vaksinasi Covid-19 Dosis tahap pertama.
Dengan demikian, Kota Bandung telah menyelesaikan 85,8 persen dari target sasaran 29.350 yang terdaftar di Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK).
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, jumlah tersebut belum 100 persen karena calon penerima terlebih dahulu menjalani pemeriksaan.
“Misalnya tensi tidak ideal, kemudian ternyata faktor komorbitnya juga cukup banyak, ada juga dari aspek lain tidak memenuhi. Yang jelas proses skriningnya banyak yang tidak lolos. Kalau yang tidak datang tanpa alasan itu sangat kecil. Umumnya mereka datang namun dinyatakan tidak layak divaksin,” kata Ema di Kota Bandung, Jabar Sabtu (6/2/2021).
BACA JUGA: Vaksinasi Covid-19 Bagi Para Pedagang Pasar, Pemkot Bandung Tunggu Teknis dari Kemenkes
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kota Bandung baru di angka 13,15 persen atau 3.838 orang. Itu dilaksanakan sejak 28 Januari sampai 4 Februari 2021 dan prosesnya masih terus berjalan.
“Targetnya sampai akhir Februari 2021. Kami masih optimistis bahwa waktu masih cukup panjang. Jadi dengan hitungan tiga minggu ke depan ini akan terjadi progres yang jauh lebih baik dibandingkan dosis yang pertama,”kata dia.
Fase berikutnya pada Maret 2021 akan ada vaksinasi Covid-19 untuk Polri, TNI, dan ASN. Prioritasnya mereka yang berada di garis depan.
“Kita juga lihat kan ada kawan-kawan yang di lapangan, seperti Dishub, Camat, Lurah itu salah satunya menjadi prioritas juga,”kata Ema.
Lebih lanjut Ema mengatakan, dalam sasaran vaksin Covid-19, masyarakat tidak bisa saling berebut, karena ketentuannya dari Pusat. Masyarakat yang akan divaksin pun ada kriteria tertentu.
“Untuk masyarakat, adalah masyarakat rentan usia, kesehatan, ekonomi. Dan akhirnya kepada masyarakat secara keseluruhan. Jadi fase ini mohon dipahami, dan vaksin tidak bisa saling berebut. Karena aplikasinya dari pusat bukan lokal. Itu yang sudah masuk terkonfirmasi dari pusat yang menjadi sasaran dalam proses vaksin,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/LIN)