spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Melalui Literasi Universitas Pertahanan Mengembangkan Kualitas SDM

    BOGOR,FOKUSJabar.id: Melalui literasi sivitas academica diminta mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Agar SDM unggul bisa terwujud, kesejahteraan dan kondisi sosial harus ditingkatkan salah satunya dengan edukasi masyarakat melalui literasi.

    Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dalam kuliah umum di Kampus Bela Negara, Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Jawa Barat, Kamis (28/01/21), menyatakan ada empat tahapan literasi.

    Pertama, kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bahan bacaan. Kedua, kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Ketiga, kemampuan untuk mengemukakan untuk mengemukakan ide atau gagasan teori, kreativitas atau inovasi baru. Keempat, kemampuan menciptakan barang atau jasa yang bermutu yang bisa dipakai kompetisi global.

    Syarif menjelaskan, supaya menciptakan barang atau jasa yang memiliki daya saing sudah selayaknya ilmu yang telah dimiliki lulusan perguruan tinggi langsung diterapkan.

    Baca Juga: Pemda Tasikmalaya Dongkrak Program Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Ini Kata Perpusnas

    “Tidak ada produk yang bisa dihasilkan tanpa orang-orang yang tidak membaca di belakangnya,” jelasnya.

    Syarif pun mengajak perguruan tinggi untuk ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat berliterasi. Indonesia saat ini berada dalam kondisi kekurangan buku, menurut Unesco idealnya minimal tiga buku baru terbit untuk setiap orang dalam setiap tahunnya.

    Menurutnya masih banyak daerah, khususnya di desa masih banyak yang kekurangan buku ilmu terapan.

    “Di Indonesia kita hanya bisa menyajikan kurang lebih 30-40 juta buku setiap tahun, padahal penduduk kita kurang lebih 270 juta. Ini tantangannya, tantangan berikutnya bagaimana sebanyak mungkin untuk menghasilkan buku, yang tentu saja tidak hanya untuk mengejar gelar-gelar akademis, tapi bagaimana melayani masyarakat Indonesia yang kekurangan buku,” katanya.

    Perpusnas melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial mengedukasi masyarakat dengan pemberdayaan perpustakaan.

    Perpustakaan menjadi ruang terbuka untuk masyarakat meningkatkan kualitas hidupnya. Di perpustakaan, masyarakat diajak membaca buku, didampingi oleh pustakawan dan tenaga profesional untuk memiliki keahlian tertentu, dan mengimplementasikannya.

    Baca Juga : Pentingnya Literasi Untuk Berkompetisi Global

    Syarif Bando mencontohkan perpustakaan berhasil mengubah hidup pengangguran, mantan narapidana, pengemis sampai memiliki usaha sendiri.

    “Pada saat ini literasi tidak lagi berbicara mengenai kemampuan mengenal huruf, kemampuan mengenal kata, kemampuan mengenal kalimat, kemampuan menyatakan pendapat,” jelasnya.

    Pada kesempatan tersebut, Syarif Bando memberikan sertifikat akreditasi perpustakaan kepada Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian. Berdasarkan evaluasi dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan, Perpustakaan Unhan mendapatkan akreditasi A.

    literasi
    Muhammad Syarif Bando memberikan sertifikat akreditasi perpustakaan kepada Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian. Kamis (28/01/21) (IST)

    Perpustakaan Unhan memenuhi standar nasional dalam enam bidang yakni koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan perpustakaan, dan pengelolaan perpustakaan.

    Octavian mengungkapkan, akreditasi nasional tersebut mendorong Unhan untuk semakin fokus mencapai visi sebagai world class university, termasuk pemenuhan standar internasional untuk perpustakaan khusus.

    (Elfa/Erwin)

    Berita Terbaru

    spot_img