spot_img
Selasa 23 April 2024
spot_img
More

    25 Relawan Uji Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Tim Uji Klinis Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, sebanyak 25 relawan uji klinis vaksin sinovac terkonfirmasi Covid-19, Senin (18/1/2021).

    Relawan positif Corona itu terdiri dari 18 penerima plasebo dan tujuh orang yang telah mendapatkan dua kali vaksinasi.

    “Untuk uji klinis kemarin itu kan ada yang dapat vaksin, ada yang dapat plasebo. Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin, berapa yang sakit dapat plasebo. Dari hasil kemarin yang dapat vaksin yang sakit (terpapar Covid-19) tujuh, yang dapat plasebo 18 (relawan),” kata Kusnandi.

    Kusnandi mengatakan, para relawan itu tertular saat berkegiatan di luar. Rata-rata gejala Covid-19 yang dialaminya masuk dalam kategori ringan.

    BACA JUGA: Vaksin Covid-19, Berikut Daftar Orang Yang Tidak Bisa Divaksin

    “Karena kan yang ikut uji klinis banyak yang kemana-mana, dan boleh kemana-mana. Kita tetap kontrol dan dia kalau ada gejala di-swab sama kita. Tapi sebagian besar itu bergejala ringan dan enggak dirawat,” kata dia, seperti dilansir Detik.

    “Nah yang plasebo ada yang dirawat. Orang yang diuji klinis itu boleh kemana-mana, enggak ada yang dilarang sehingga dia mempunyai kesempatan dapat penyakit sama dengan normal,” ujar Kusnadi.

    Terpaparnya 25 relawan dari 1.620 relawan yang ikut dalam proses uji klinis, kata Kusnandi, memengaruhi besaran efikasi vaksin Covid-19 dari sinovac tersebut. Sebelumnya, BPOM RI mengumumkan efikasi dari vaksin tersebut berada di kisaran 65 persen.

    “Nanti dilihat berapa yang sakit dapat vaksin berapa yang sakit dapat plasebo. Dari hasil yang kemarin yang dapat vaksin yang sakit 7, yang dapat plasebo 18. Kan yang diuji klinis ada 1.620 relawan, artinya 8.810 per tiap-tiap kelompok jadi yang dapat vaksin itu 7/810 berapa persen, 18/810 berapa persen. Nanti dilihat perbandingannya berapa jadi hasil itu berapa dikali 100 persen hasilnya segitu (65 persen),” tutur Kusnandi.

    Dia menegaskan kembali bahwa orang yang telah mendapatkan vaksinasi masih bisa tertular, meski potensi tersebut bisa diminimalisasi oleh vaksin.

    “Vaksin itu supaya tubuh kebal terhadap penyakit, tapi ada beberapa orang yang mempunyai gangguan (tidak terbentuk) kekebalan, contohnya orang yang makan obat-obatan tertentu atau terkena penyakit misal leukimia, jadi kemungkinan tetap tertular,” ucap Kusnandi.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img